Palangka Raya

Pemko Memperkuat Akses Pendidikan

44
×

Pemko Memperkuat Akses Pendidikan

Sebarkan artikel ini
Foto: Wakil Wali Kota Palangka Raya Achmad Zaini.

Walaupun Angka Kemiskinan Turun, Tapi Kualitas SDM Masih Rendah

PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya mencatat tingkat kemiskinan tahun 2025 berada di angka 3,62 persen, sekaligus menjadi yang terendah kedua di Kalimantan Tengah. Meski capaian ini dianggap positif, Pemko Palangka Raya menegaskan bahwa ancaman terbesar justru terletak pada kualitas sumber daya manusia (SDM) yang masih rendah di kalangan masyarakat miskin.

Wakil Wali Kota Palangka Raya Achmad Zaini mengatakan, penurunan angka kemiskinan tidak lepas dari kerja tim pengendalian kemiskinan serta berbagai intervensi program pemerintah.

“Alhamdulillah, kondisi ini menunjukkan kerja tim berjalan baik. Penurunan ini salah satunya berkat inovasi dan intervensi melalui berbagai program,” kata Achmad Zaini, Senin (24/11/2025).

Program yang mendorong penurunan angka kemiskinan meliputi bantuan sosial, gerakan pangan murah, penguatan UMKM, hingga penyediaan aplikasi lowongan kerja yang mempermudah masyarakat dalam mengakses peluang kerja.

Namun di balik capaian tersebut, Zaini menekankan bahwa struktur pendidikan dan kondisi ketenagakerjaan masyarakat miskin masih sangat mengkhawatirkan. “Data menunjukkan 54,41 persen penduduk miskin hanya menamatkan pendidikan dasar. Sementara 54,78 persen tidak bekerja. Ini menunjukkan pendidikan harus mendapat perhatian serius,” jelasnya.

Situasi tersebut tentu membuat penurunan kemiskinan rentan terhenti jika kualitas SDM tidak ditingkatkan secara sistematis. Pemerintah juga mulai memperluas sejumlah program guna meningkatkan kapasitas masyarakat.

Zaini menambahkan, Pemko Palangka Raya terus memperkuat akses pendidikan melalui penambahan lama sekolah, pelatihan keterampilan, hingga pendirian sekolah rakyat sebagai sarana pembelajaran bagi warga prasejahtera.

Selain itu, program pemberdayaan seperti koperasi merah putih serta berbagai bantuan sosial tetap dijalankan untuk memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat yang masuk kategori rentan miskin.

“Upaya peningkatan pendidikan dan keterampilan harus berjalan berdampingan dengan program kesejahteraan. Tanpa SDM yang kuat, penurunan kemiskinan tidak akan berkelanjutan,” pungkasnya. (ter/ens)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *