Feature

Sulap Warisan Orang Tua Jadi Rumah Seni Rupa

79
×

Sulap Warisan Orang Tua Jadi Rumah Seni Rupa

Sebarkan artikel ini
LUKISAN: Foto lukisan Achmad Diran hasil karya Pebruarison Lampang S Tandan terpampang di kanvas Lampang Tandang Art Museum & Gallery, Senin (15/12/2025). RICKY THEODORUS/RADAR KALTENG

Melihat Lampang Tandang Art Museum & Gallery di Kota Palangka Raya

DARI sebuah rumah tua di Jalan Bajau Ranju, Palangka Raya, warna-warni kehidupan kini berbicara. Dinding yang dulu menyimpan kisah keluarga, hari ini memajang jejak perjalanan batin seorang perupa. Senin (15/12/2025), rumah itu resmi beralih wajah menjadi Lampang Tandang Art Museum & Gallery, museum seni rupa pertama di Kalimantan Tengah.

RICKY THEODORUS, Palangka Raya

BUKAN sekadar bangunan yang diresmikan, yang lahir adalah ruang tafsir, tempat manusia, alam, dan nilai-nilai kehidupan Kalimantan saling berkelindan lewat kanvas. Begitu melangkah masuk, pengunjung langsung disambut karya-karya Pebruarison Lampang S Tandan atau akrab disapa Pak Lampang, perupa asal Kalimantan Tengah yang menjadikan rumah orang tuanya sebagai persembahan untuk seni.

Lukisan-lukisan itu tidak diam. Warna-warna kuat, simbol etnik, lanskap alam, hingga fragmen kehidupan masyarakat Kalimantan tersaji dalam komposisi dinamis. Setiap karya seolah mengajak berdialog, tentang akar budaya, tentang alam yang dijaga, juga tentang manusia yang terus mencari makna.

“Museum ini bukan hanya ruang pamer,” kata Pak Lampang. Baginya, Lampang Tandang adalah perwadahan edukasi, apresiasi, sekaligus pelestarian karya seni rupa. “Ada jalinan yang tidak terputus dari generasi ke generasi. Di situ ada kontinuitas dan keberlanjutan,” katanya.

Seni selalu terbuka pada tafsir. Setiap mata membawa pengalaman berbeda, setiap pikiran melahirkan makna sendiri. Pak Lampang meyakini bahwa nanti akan berbeda-beda orang melihatnya. Tapi dari situ akan lahir momen-momen baru.

Peresmian museum siang itu dilakukan oleh Wakil Wali Kota Palangka Raya Achmad Zaini. Pemerintah kota melihat kehadiran Lampang Tandang Art Museum & Gallery sebagai aset penting.

Bukan hanya bagi seni, tetapi juga bagi wajah kota. “Hari ini kita meresmikan salah satu destinasi unggulan Palangka Raya,” ucap Achmad Zaini.

Tak banyak seniman yang tidak hanya berkarya, tetapi juga membuka ruang agar karyanya bisa dinikmati dan dipelajari publik.

Menurut dia, lukisan-lukisan di museum ini bukan sekadar visual. “Setiap karya bermakna. Bisa membangkitkan kegairahan, bisa membuat kita merenung tentang kehidupan,” katanya.

Lebih dari itu, museum ini diharapkan menjadi magnet baru pariwisata. Di tengah dominasi wisata alam, Palangka Raya kini menawarkan wisata budaya dan seni rupa, ruang tenang untuk membaca Kalimantan dari sudut pandang kanvas.

Dari rumah lama yang disulap penuh warna, Lampang Tandang Art Museum & Gallery kini berdiri. Menjadi penanda bahwa Palangka Raya tidak hanya tumbuh secara fisik, tetapi juga merawat jiwanya melalui seni. (ter/ens)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *