Feature

Diikuti 9.000 Orang dan Membawa Pesan Damai

151
×

Diikuti 9.000 Orang dan Membawa Pesan Damai

Sebarkan artikel ini
PARADE NATAL : Ribuan warga saat mengikuti Parade Natal se-Kota Palangka Raya di Bundaran Besar Palangka Raya, Sabtu siang (13/12/2025). RICKY THEODORUS/RADAR KALTENG

Mengikuti Parade Natal di Jalan Kota Palangka Raya

Terik matahari siang tak menyurutkan langkah ribuan umat Nasrani di Kota Palangka Raya. Di bawah langit cerah, mereka turun ke jalan mengikuti Parade Natal, Sabtu (13/12/2025), menyambut perayaan kelahiran Yesus Kristus dengan wajah ceria dan penuh sukacita. Kota pun berubah menjadi ruang kebersamaan, tempat iman dirayakan secara terbuka dan damai.

RICKY THEODORUS, Palangka Raya

SEJAK siang hari, barisan peserta bergerak perlahan. Ada yang berjalan kaki sambil melambaikan tangan. Ada pula yang menaiki kendaraan hias berhiaskan pohon Natal, bintang Betlehem, dan ornamen warna-warni bernuansa Natal. Alunan lagu rohani terdengar bersahut-sahutan, berpadu dengan sorak warga yang memadati sisi jalan.

Di siang hari yang terang itu, Parade Natal yang diikuti 70 kontingen dengan jumlah peserta mencapai hampir 9.000 orang menjadi wujud nyata penghayatan umat Kristen, sebagai sumber sukacita dan kebahagiaan atas kelahiran Sang Juru Selamat. Keringat yang menetes justru menambah makna kebersamaan dalam perayaan iman.

Ketua Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Wilayah Kalimantan Tengah Pendeta Ayang Setiawan menyebut, Natal sebagai peristiwa iman yang sarat makna.

Kelahiran Yesus Kristus, katanya, menjadi tanda hadirnya damai sejahtera dan kasih yang nyata di tengah kehidupan manusia.

Sukacita Natal seharusnya mendorong umat untuk mempererat persaudaraan tanpa memandang perbedaan. Cinta kasih, menurutnya, dimulai dari keluarga, meluas ke tetangga dan sesama jemaat, hingga menjangkau seluruh lapisan masyarakat. “Dengan lahirnya Juru Selamat umat manusia, di situ hadir kasih, hadir pula sukacita dan damai yang mengalir di tengah-tengah kita,” ujarnya.

Parade Natal tahun ini terasa lebih istimewa. Untuk pertama kalinya, rute parade dimulai dari kawasan Bundaran Besar Palangka Raya, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang digelar di Stadion Sanaman Mantikei. Pendeta Ayang menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah daerah yang memungkinkan pelaksanaan parade di ruang publik strategis tersebut.

Dukungan pemerintah juga ditegaskan Gubernur Kalimantan Tengah Agustiar Sabran. Ia memastikan pemerintah provinsi memberikan perhatian yang sama kepada seluruh umat beragama, baik dalam perayaan hari besar keagamaan maupun pembangunan rumah ibadah.

Sebagai bentuk perhatian kepada umat Kristen, gubernur bahkan menambahkan hadiah bagi peserta parade. Selain uang pembinaan, hadiah tambahan berupa perjalanan rohani disiapkan sebagai bentuk kasih sayang pemerintah kepada masyarakat.

Antusiasme warga terlihat jelas di sepanjang rute parade. Aan (36), salah seorang pengunjung, mengaku terkesan dengan kemeriahan parade siang itu. “Tahun ini ramai, pesertanya juga kelihatan lebih panjang dari sebelumnya. Saya ke sini sekalian melihat anak saya yang ikut pawai,” katanya.

Sementara itu, Sekda Kota Palangka Raya Arbert Tombak menegaskan, kehadiran pemerintah kota dalam Parade Natal merupakan bentuk dukungan dan semangat bagi umat Kristiani. Menurutnya, parade menjadi momentum kebersamaan dalam menyongsong Hari Raya Natal 25 Desember.

“Keterlibatan ini adalah bentuk dukungan kami kepada umat Nasrani di Kota Palangka Raya, sekaligus upaya memeriahkan rangkaian kegiatan menyambut Natal,” ungkapnya.

Di bawah terik siang Palangka Raya, Parade Natal bukan hanya tentang pawai dan hiasan. Ia menjadi pesan terang, bahwa kasih, sukacita, dan damai sejahtera tetap hidup dan mengalir di tengah kota. (ter/ens)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *