PALANGKA RAYA – Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang tengah berjalan di Kalimantan Tengah (Kalteng) mulai menunjukkan hasil signifikan, dengan berbagai temuan kesehatan penting. Salah satu yang menjadi perhatian, adalah deteksi gula darah tinggi pada sejumlah siswa, yang mengikuti program ini.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah, Tomy Irawan menanggapi, temuan ini dengan serius.
Menurutnya, tingginya kadar gula darah pada siswa dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk faktor keturunan, pola makan yang tidak sehat, dan gaya hidup yang kurang aktif.
“Kalau menurut saya secara pribadi, harus melakukan konsultasi ke rumah sakit atau puskesmas meminta saran kesehatan yang sesuai anjuran dokter,” ucapnya, Selasa (26/8/2025).
Tomy Irawan menekankan pentingnya penanganan segera terhadap masalah ini. Ia menjelaskan bahwa hampir semua makanan mengandung gula, sehingga pengendalian dari masing-masing individu serta saran kesehatan dari dokter sangat diperlukan.
Lebih lanjut, Tomy Irawan mengingatkan bahwa temuan ini harus menjadi catatan penting bagi pemerintah daerah. Namun, ia juga menekankan bahwa kesadaran dan pengendalian diri dari masing-masing individu tetap menjadi kunci utama.
“Karena saat ini jangankan yang tua, yang muda aja kena gula, kolesterol, dan asam urat, itu faktor awalnya dari makanan, gaya hidup, tidur yang kurang, dan jarang olahraga itu pasti kena,” ungkapnya.
Tomy Irawan menambahkan bahwa konsumsi makanan ringan tidak dilarang, namun sebaiknya tidak dikonsumsi setiap hari. Ia berharap masyarakat Kalteng, khususnya generasi muda, lebih memperhatikan pola makan dan gaya hidup sehat demi mencegah berbagai masalah kesehatan di kemudian hari.
“Kita juga tidak melarang mengkonsumsi makanan ringan, akan tetapi jangan di konsumsi setiap hari,” tandasnya. (rdi/rdo)
