PALANGKA RAYA – Kakao asal Kalimantan Tengah (Kalteng) semakin menunjukkan potensinya di pasar internasional. Komoditas unggulan perkebunan ini mulai dilirik sejumlah Negara Eropa berkat cita rasa khas dan kualitas biji yang dinilai tinggi. Permintaan ekspor pun mulai berdatangan, menandai peluang besar bagi peningkatan ekonomi daerah dan kesejahteraan petani lokal.
Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Kalteng, Rizky Ramadhana Badjuri, mengatakan bahwa kakao Kalteng memiliki prospek ekonomi menjanjikan dan nilai tambah yang besar jika dikelola secara optimal.
Ia menegaskan, karakteristik rasa yang unik dari kakao Kalteng menjadi daya tarik tersendiri bagi pasar luar negeri, khususnya Eropa yang dikenal memiliki standar tinggi terhadap kualitas produk cokelat.
“Kakao Kalteng memiliki cita rasa khas dan kualitas yang disukai pasar luar negeri. Permintaan dari beberapa negara Eropa sudah ada dan ini menjadi sinyal positif bagi pengembangan sektor perkebunan kita,” ujar Rizky, Senin (3/11/2025).
Menurutnya, pengembangan kakao tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi bahan mentah, tetapi juga diarahkan pada hilirisasi, yakni pengolahan hasil panen menjadi produk olahan bernilai tambah seperti cokelat batangan, bubuk kakao dan produk turunannya.
Dengan demikian, petani tidak hanya bergantung pada penjualan biji kakao mentah, tetapi juga dapat menikmati keuntungan yang lebih besar.
“Petani kita bisa mendapat nilai tambah jika mengolah sendiri hasil panen kakao. Dengan adanya pendampingan dan fasilitas pengolahan, mereka bisa masuk ke pasar olahan yang margin keuntungannya lebih tinggi,” tambahnya. (ifa/abe)

									










