Feature

Produk Camilan Lokal, Inovasi Dapur Nyak Nonong

513
×

Produk Camilan Lokal, Inovasi Dapur Nyak Nonong

Sebarkan artikel ini
PAMERAN : Artika (44) melayani pembeli di stand miliknya dengan merek Dapur Nyak Nonong, Kamis (16/10/2025).IFA/RADAR KALTENG

Perjalanan Keripik Terong Khas Palangka Raya hingga Rak Modern

Di tengah gempuran berbagai camilan kekinian dan produk impor yang membanjiri pasar, kehadiran camilan lokal dengan cita rasa unik menjadi angin segar bagi pecinta kuliner daerah. Salah satu yang kini mulai mendapat tempat di hati konsumen adalah keripik terong khas Palangka Raya. Keripik ini hasil olahan Dapur Nyak Nonong yang dirintis Ibu Artika (44).

SITI NUR MARIFA, Palangka Raya

KERIPIK terong mungkin bukan camilan umum yang mudah ditemukan di pasaran. Apalagi di Kota Palangka Raya. Namun Artika, sosok di balik Dapur Nyak Nonong, berhasil menghadirkan inovasi baru yang berbeda dari produk camilan yang sudah banyak beredar seperti keripik pisang dan singkong.

“Awalnya saya ingin punya produk yang beda karena keripik pisang dan singkong sudah sangat banyak di sini. Jadi saya coba keripik terong,” cerita Artika, Kamis (16/10/2025) lalu.

Tak hanya unik, keripik terong ini juga dikembangkan dengan menggunakan bahan baku hasil pertanian lokal yang diolah dengan teliti di dapur miliknya sendiri. Melalui kelompok KWT Agro Sukses, dia juga mengembangkan produk berbahan dasar pertanian lain. Seperti keripik pisang, ubi ungu, tempe, dan kentang. Semua diproduksi dengan semangat mengangkat hasil pertanian daerah.

Meski bermula dari usaha rumahan, Dapur Nyak Nonong kini telah berhasil menembus pasar yang lebih luas. Produk keripik terong yang sehat dan renyah ini sudah tersedia di beberapa toko oleh-oleh terkenal dan pusat perbelanjaan di Palangka Raya. Seperti Bonsip, Rumah Belanja, Sandis, dan Hypermart. Bahkan proses distribusi ke pusat oleh-oleh Duta Mall sedang dalam tahap persiapan.

“Ibu belum punya toko sendiri. Tapi saya mensuplai ke toko-toko oleh-oleh dan supermarket. Ini salah satu upaya agar produk lokal bisa lebih dikenal dan mudah didapatkan masyarakat,” ujar Artika.

Salah satu tantangan dalam membawa produk lokal ke rak modern adalah menjaga kualitas dan konsistensi produk agar dapat bersaing dengan produk-produk lain yang sudah lebih dulu populer.

Artika menjelaskan bahwa dia selalu mengutamakan proses pengolahan yang higienis dan pengendalian bahan baku agar keripik terong tetap renyah dan sehat.

“Keripik terong ini tanpa minyak berlebih. Kami peras sampai minyaknya habis pakai mesin spinner. Jadi aman dikonsumsi anak-anak dan tetap enak,” jelasnya.

Walaupun harga bahan baku terong kadang naik turun, Ibu Artika mampu menyiasatinya dengan menyesuaikan berat isi kemasan agar harga jual tetap terjangkau. Yakni sekitar Rp 20.000 per kemasan.

Perjalanan Dapur Nyak Nonong mengangkat keripik terong dari dapur rumahan ke rak-rak modern di toko oleh-oleh dan supermarket merupakan bukti bahwa produk lokal dengan cita rasa khas bisa bersaing di pasar modern.

Dengan terus memperluas jaringan distribusi dan meningkatkan kualitas produk, bukan tidak mungkin keripik terong khas Palangka Raya ini akan dikenal lebih luas hingga ke tingkat nasional.

Bagi yang ingin mencoba atau memesan keripik terong ini, dapat menghubungi langsung ke nomor 0822 56 53 74 50. (ifa/)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *