Kalimantan TengahUtama

Kadishut Bantah Data Kehilangan Hutan Versi GFW

225
×

Kadishut Bantah Data Kehilangan Hutan Versi GFW

Sebarkan artikel ini
Agustan Saining

PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustan Saining membantah data Global Forest Watch (GFW) yang diolah GoodStats, yang menyebutkan Kalteng kehilangan sekitar 3,9 juta hektare tutupan pohon pada periode 2001 sampai 2024. Angka tersebut menempatkan Kalteng di posisi ke-3 nasional setelah Riau dan Kalimantan Barat.

Agustan mempertanyakan sumber data tersebut dan menegaskan, kondisi tutupan hutan di Kalteng justru masih berada pada tingkat yang sangat tinggi. “Ya, kami tidak tahu datanya dari mana. Oh, tapi data yang dimiliki Kalteng seperti itu? Ya, kita masih termasuk tertinggi kawasan hutan dan tutupan hutannya di Indonesia,” katanya kepada awak media di Istana Isen Mulang, Rabu sore (3/12/2025).

Agustan mengungkapkan, pembaruan data hingga Oktober 2025, Kalteng memiliki luas wilayah ± 15.356.700 hektare, dengan luas kawasan hutan ± 11.900.000 hektare dan luas tutupan hutan ± 10.393.000 hektare atau 87 persen dari kawasan hutan, dan setara 68 persen dari luas wilayah provinsi.

Ia menegaskan, Kalteng masih menjadi salah satu provinsi dengan kawasan hutan terluas di Indonesia. “Kita di Kalteng ini termasuk masih provinsi tertinggi tutupan kawasan hutannya. Apalagi kawasan hutan tertinggi di Indonesia ini juga di Kalteng,” ungkapnya.

Agustan menjelaskan, area yang tidak lagi berupa hutan utuh bukan berarti telah keluar dari kawasan hutan. Sebagian wilayah yang tampak terbuka atau tidak berhutan merupakan hutan bekas tebangan, semak belukar, atau area yang memang sedang dalam proses pemulihan. Namun statusnya tetap kawasan hutan.

Terkait pertanyaan mengenai daerah dengan izin pemanfaatan hutan terbesar, Agustan menyebut, tidak ada wilayah yang secara khusus mendominasi. “Tidak ada apa-apa,” ujarnya sembari menegaskan izin yang diterbitkan tetap mengikuti regulasi dan pengawasan ketat. (ifa/ens)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *