Isen MulangKalimantan Tengah

Kalteng Pastikan tak Ada Penahanan Ijazah

15
×

Kalteng Pastikan tak Ada Penahanan Ijazah

Sebarkan artikel ini
Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo. Foto: IST

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng), pastikan tidak ada penahanan ijazah di seluruh sekolah jenjang SMA, SMK dan SKh. Sebaliknya, setiap lulusan justru dibekali tiga sertifikat kompetensi tambahan sebagai bekal memasuki dunia kuliah maupun kerja.

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng, Edy Pratowo saat memaparkan praktik baik digitalisasi dan revitalisasi pendidikan pada Rapat Koordinasi Kepala Daerah dalam Revitalisasi Satuan Pendidikan dan Digitalisasi Pembelajaran 2026 yang digelar Kemendikdasmen di ICE BSD City, Tangerang, Kamis (13/11/2025).

Menurut Wagub, kebijakan ini merupakan upaya strategis Pemprov Kalteng untuk memastikan anak-anak daerah memiliki nilai tambah dan siap bersaing. 

“Siswa tidak hanya mendapatkan ijazah, tetapi juga kami pastikan memperoleh tiga sertifikat kompetensi, yaitu sertifikat kompetensi analisis data, penguasaan Microsoft, dan digital marketing,” jelasnya di hadapan Mendikdasmen Abdul Mu’ti, Wamen Fajar Riza Ul Haq, serta para kepala daerah se-Indonesia.

Ia menegaskan, tambahan sertifikasi tersebut dirancang agar lulusan SMA dan SMK tidak sekadar menyelesaikan pendidikan, tetapi juga siap kuliah, siap bekerja atau terjun langsung ke dunia usaha. 

“Ini untuk menjawab persoalan banyak lulusan di pedalaman yang tidak melanjutkan pendidikan atau menikah dini. Dengan bekal kompetensi yang relevan, mereka memiliki peluang lebih baik,” ujarnya.

Program sertifikasi ini juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang Pemprov Kalteng dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sekaligus memberikan dampak tidak langsung terhadap upaya penurunan angka stunting melalui peningkatan kesejahteraan dan pendidikan keluarga.

Lebih jauh, Edy menjelaskan bahwa Kalteng ingin memastikan pendidikan tidak hanya fokus pada infrastruktur dan digitalisasi, tetapi juga menyentuh kebutuhan nyata siswa sebagai individu yang akan menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif. 

“Kualitas SDM menjadi kunci. Jika kekayaan SDA tidak dibarengi kualitas SDM unggul, kita tidak bisa mengolah potensi daerah secara maksimal,” tegasnya.

Kebijakan layanan siswa ini melengkapi berbagai inovasi lain dalam digitalisasi pendidikan Kalteng, seperti pemasangan ribuan papan tulis interaktif, pemanfaatan panel surya dan Starlink untuk daerah terpencil, serta penerapan aplikasi PENA KALTENG untuk monitoring sekolah.

Peserta rakor dari berbagai daerah memberikan apresiasi atas kebijakan Kalteng yang dinilai tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga memastikan manfaat langsung bagi siswa. Program sertifikasi tambahan bagi lulusan dianggap dapat menjadi model bagi daerah lain dalam menyiapkan generasi masa depan yang lebih siap, berdaya saing dan berkompetensi digital.

“Harapannya, anak-anak dari Kalteng siap menyongsong masa depan yang lebih baik,” tutup Edy Pratowo. (ifa/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *