Pendidikan

Cak Imin Minta Mensos Perbanyak Sekolah Inklusi

53
×

Cak Imin Minta Mensos Perbanyak Sekolah Inklusi

Sebarkan artikel ini
FOTO : NET

Masih banyak anak-anak penyandang disabilitas di Indonesia yang belum bisa menikmati akses pendidikan yang layak. Kondisi ini disoroti langsung Menteri Koordinator (Menko) Pemberdayaan Masyarakat (PM) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin usai mendapati laporan dari para orang tua difabel saat berkunjung ke Rumah Inklusif di Kebumen, Jawa Tengah. 

Ia menegaskan akan meminta Kementerian Sosial memperbanyak sekolah inklusi agar hak pendidikan bagi anak-anak penyandang disabilitas bisa terpenuhi secara merata.

Menurut Cak Imin, keterbatasan jumlah sekolah inklusi menjadi penyebab utama banyaknya anak difabel yang tertinggal dalam dunia pendidikan. Ia menyebut, anggaran di Kementerian Sosial perlu ditingkatkan untuk mendesain ulang dan menambah jumlah sekolah inklusif sesuai kebutuhan di berbagai daerah.

“Saya minta kepada Kementerian Sosial untuk mendesain ulang kebutuhan jumlahnya sesuai kebutuhan. Jumlah sekolah inklusif itu harus betul-betul memadai,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (7/11). 

“Nanti saya ingatkan langsung untuk membuat desain, diknas juga untuk membuat desain pendidikan untuk saudara-saudara kita yang difabel,” sambung Cak Imin.

Ketua Umum PKB itu juga menekankan bahwa semua lembaga pendidikan maupun lembaga pemerintahan wajib memastikan tidak ada diskriminasi terhadap anak difabel. Ia menilai kesadaran masyarakat sudah mulai tumbuh, terutama di Jakarta yang kini banyak memiliki sekolah ramah difabel.

“Itu artinya kesadaran mulai meningkat. Saya berharap bukan hanya di Jakarta, tapi juga di semua tempat,” katanya.

Ia menambahkan, ruang aman dan setara bagi anak-anak difabel harus diwujudkan, baik di sekolah maupun di lingkungan sosial. Tidak boleh ada lagi bullying, penindasan, atau kekerasan terhadap mereka.

“Mari kita ciptakan ruang aman, nyaman, dan merdeka bagi anak-anak kita yang difabel,” tegasnya.

Lebih lanjut, Cak Imin menilai pemerintah juga perlu memperkuat infrastruktur dan fasilitas penunjang bagi penyandang disabilitas, termasuk bahan ajar dan alat bantu pendidikan yang sesuai kebutuhan. Ia menekankan pentingnya pembekalan keterampilan dan pelatihan vokasi agar anak-anak difabel memiliki daya saing di dunia kerja.

“Yang utama adalah menyiapkan sarana dan fasilitas sosial serta pendidikan yang memadai. Bahan ajar, alat ajar, dan kompetensi vokasi harus diperbanyak supaya anak-anak difabel bisa berdaya,” pungkasnya.

SUMBER : JAWA.POS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *