Dari Seminar Sehari Bersama RSIA Ferina Surabaya
Untuk membantu pasangan suami istri (Pasutri) yang belum memiliki buah hati, Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Ferina Surabaya melaksanakan seminar sehari di Kota Palangka Raya. Kegiatan itu diikuti kurang lebih 100 peserta, rata-rata adalah pasutri yang belum memiliki buah hati atau kesulitan hamil.
PADA Minggu (26/10/2025), RSIA Ferina menggelar seminar di Palangka Raya. Seminar sehari itu bertema “Harapan Untuk Memiliki Buah Hati”. Pesertanya ratusan orang belum memiliki buah hati atau kesulitan hamil.
Sekadar diketahui, kesulitan hamil atau yang sering disebut infertilitas adalah keadaan dimana tidak terjadi kehamilan setelah sanggama secara teratur pasangan suami istri tanpa kontrasepsi selama 12 bulan.
Sekitar 15 persen pasangan suami istri mengalami masalah ini. Hal ini bisa disebabkan oleh kelainan pihak istri (35 %), suami (25 %), atau keduanya (25 %), atau suami istri tidak ada kelainan/unexplained (15 %).
Kelainan pada pihak istri bisa karena saluran tuba buntu, endometriosis atau kista coklat, ovarium polikistik, sel telur yang kurang, kelainan hormon dan lain-lain.
Pihak suami juga bisa karena saluran sperma buntu, varikokel, infeksi atau bekas infeksi, antibodi antisperma dan lain-lain.
Jangan lupa pada keduanya juga bisa karena kelainan genetik, faktor psikis dan gaya hidup yang tidak sesuai untuk kesuburan. Jadi semua harus menyesuaikan gaya hidup dan lingkungan yang sesuai. Tidak semua bisa diobati secara konvensional, dengan obat-obatan, pembedahan atau psikoterapi.
Ada beberapa keadaan yang membutuhkan teknologi tambahan, dimana sperma dicuci dan dipilih yang baik untuk dimasukkan, disebut inseminasi. Syaratnya sperma tidak jelek sekali dan saluran tuba tidak buntu, sehingga memungkinkan terjadi fertilisasi natural alami.
Tetapi angka kehamilan inseminasi per kali mencoba hanya sekitar 15 %. Sedangkan teknologi dimana fertilisasi terjadi di laboratorium in-vitro fertilisasi (IVF) dan hasil embrio ditanam ke dalam rahim, merupakan teknologi canggih yang meliputi hampir semua kelainan infertilitas secara tuntas. Orang awam sering menyebutnya dengan bayi tabung. Angka kehamilan rata-rata sekitar 50 % per kali mencoba, tergantung usia pasien dan penyakit penyertanya.
Bayi pertama yang lahir dari proses bayi tabung adalah Louise Brown yang lahir pada tanggal 25 Juli 1978. Di dunia saat ini lebih dari 10 juta anak dilahirkan melalui proses bayi tabung
Tim Fertilitas Ferina telah melakukan bayi tabung di Indonesia sejak tahun 1990. Dokter Aucky Hinting mulai sejak 1986 di Belgia. Saat ini, Tim Ferina dengan 12 tim dokter yang menangani. Sampai akhir 2024, sebanyak 20.110 proses dengan 43 % kehamilan. Biaya total bayi tabung di RSIA Ferina antara 60 sampai 80 juta rupiah.
Road show RSIA Ferina kali ini dilaksanakan di Kota Palangka Raya, karena RSIA Ferina mempunyai banyak pasien dari Palangka Raya sejak tahun 1990.
Pada seminar sehari di Palangka Raya pada Minggu (26/10/2025), tim RSIA Ferina menjelaskan semua pengobatan infertilitas, baik karena faktor istri, suami, terapi konvensional dan bayi tabung.
Sebagai pembicara pada seminar sehari di Palangka Raya saat itu adalah Dr dr Ashon Sa’adi SpOG(K) dan dr Aucky Hinting PhD SpAnd (K). Sedangkan dr Rully Prasetyo Adhie SpOG MSI Med dari Palangka Raya sebagai moderator.
Seminar dengan judul “Harapan Untuk Memiliki Buah Hati” itu dilaksanakan Hari Minggu 26 Oktober 2025 di Hotel M Bahalap, Palangka Raya. (b-5/ril/ens)












