Politik

Kinerja Setahun Prabowo Capai 77,9% untuk Penilaian Positif

63
×

Kinerja Setahun Prabowo Capai 77,9% untuk Penilaian Positif

Sebarkan artikel ini
FOTO : NET

Beragam penilaian publik terhadap kinerja Pemerintah selama setahun terakhir yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto – Wapres Gibran Rakabuming Raka. Berdasar persepsi publik lewat empat platform media sosial (medsos), kinerja Prabowo Subianto mencapai 77,5 persen untuk penilaian positif. Untuk Gibran, penilaian positif publik bertengger pada angka 75,8 persen. 

Angka itu didapatkan dari riset Indonesia Social Insight (IDSIGHT) yang dilakukan dengan menganalisis tanggapan terhadap konten media sosial presiden/wakil presiden pada 24 September-3 Oktober 2025, dari platform Instagram, X/Twitter, Facebook Page, dan Tiktok. 

“Publik memberikan nilai positif sebesar 77,5% terhadap kinerja Presiden Prabowo saat memasuki usia setahun pemerintahan,” ungkap Direktur Komunikasi IDSIGHT Johan Santosa di Jakarta pada Kamis (23/10).

Dipilihnya empat platform tersebut, karena menurut laporan Data Digital Indonesia 2024 bahwa Instagram, X/Twitter, Facebook Page, dan Tiktok paling banyak digunakan masyarakat Indonesia. Ditambah pula dengan karakteristik pengguna tiap platform berbeda-beda, kombinasinya diharapkan bisa menghasilkan gambaran yang lebih objektif.

Johan Santosa menuturkan, Prabowo bergerak cepat menggulirkan sejumlah program prioritas yang menjadi bagian dari janji kampanye, salah satunya makan bergizi gratis (MBG) yang resmi diluncurkan pada 6 Januari 2025 lalu. 

Hingga Oktober 2025 jumlah penerima manfaat MBG yang menyasar dari tingkat PAUD, SD, sampai SMA serta ibu hamil, menyusui, dan balita menembus 35 juta orang. Program tersebut berjalan dengan beroperasinya 12.189 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). 

Diharapkan terjadi percepatan pemerataan akses gizi di seluruh Indonesia demi mengatasi gizi buruk dan prevalensi stunting yang masih tinggi. Program MBG juga diyakini akan memutar roda ekonomi di tingkat lokal khususnya bagi petani dan UMKM, serta menyerap tenaga kerja. 

Dalam perjalanannya, merebaknya kasus keracunan makanan menjadi sorotan publik hingga muncul desakan agar program MBG dihentikan. “Sejumlah kalangan mengusulkan anggaran MBG dialihkan untuk pendidikan, sebagai gantinya orang tua diberikan uang tunai,” jelas Johan.

Namun, seiring banyak yang telah merasakan manfaat meminta agar program MBG dilanjutkan, dengan dilakukan evaluasi dan perbaikan. “Banyak relawan dan pekerja dapur SPPG yang telah menikmati berkah dengan terciptanya lapangan kerja dan ada penghasilan,” lanjut Johan. 

Polemik seputar keracunan MBG berdampak pada penilaian negatif terhadap kinerja Prabowo-Gibran. “Selain itu publik juga mempertanyakan janji penciptaan 19 juta lapangan kerja yang dilontarkan pada debat Pilpres,” ujar Johan. 

Penilaian positif melesat setelah Prabowo menyampaikan pidato pada sidang Majelis Umum PBB di New York dengan menyerukan perdamaian antara Palestina dan Israel. “Tampilnya kembali Indonesia di panggung dunia membangkitkan kebanggaan bagi publik,” tandas Johan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Politik

 Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengajak generasi…