Isen MulangKalimantan Tengah

GPM Serentak Digelar di Kalteng

195
×

GPM Serentak Digelar di Kalteng

Sebarkan artikel ini
GPM Serentak
Plt Sekda Kalteng, Leonard S Ampung, menghadiri Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional di halaman Dinas Ketahanan Pangan, Kamis (16/10/2025). Foto: IFA/Raka

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) turut serta dalam Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak Nasional digelar dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia ke-45 di Halaman Dinas Ketahanan Pangan, Kamis (16/10/2025).

Kegiatan ini dilaksanakan serentak di seluruh kabupaten atau kota se-Kalteng, sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok menjelang akhir tahun.

Plt Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng, Leonard S. Ampung menyampaikan, bahwa gerakan ini menjadi bentuk nyata sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menekan inflasi dan meningkatkan daya beli masyarakat.

“Hari ini kita melihat langsung di tenda-tenda lokasi pangan murah, harga-harga yang ditawarkan jauh lebih murah dari harga pasar. Telur misalnya, satu tabak hanya Rp 50.000, padahal di pasar bisa mencapai Rp 60.000. Ikan patin dijual Rp 20.000 per kilogram, sedangkan di luar bisa mencapai Rp 30.000 hingga Rp 40.000,” jelas Leonard.

Selain telur dan ikan, komoditas lain yang tersedia antara lain beras, minyak goreng, gula, bawang merah, bawang putih, aneka sayuran, serta produk-produk UMKM lokal. Gerakan ini juga melibatkan berbagai pihak, seperti pelaku usaha UMKM, Tim Penggerak PKK, serta Dharma Wanita Persatuan.

Leonard menekankan bahwa upaya ini tidak hanya bersifat sesaat, melainkan merupakan bagian dari strategi jangka panjang menjaga ketahanan dan kemandirian pangan daerah.

“Gerakan pangan murah ini menjadi salah satu langkah konkret Pemprov Kalteng dalam menekan inflasi, yang saat ini masih terjaga di kisaran 2 sampai dengan 3 persen. Ini menunjukkan daya beli masyarakat tetap baik dan pasokan bahan pokok terjamin,” tambahnya.

Ia juga mengajak masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam menjaga ketahanan pangan, salah satunya melalui gerakan menanam tanaman pangan skala rumah tangga.

“Contoh sederhana, menanam lombok atau cabai di pekarangan dengan pot-pot kecil. Jika dilakukan bersama, hal ini bisa sangat membantu menekan lonjakan harga pangan. Pemerintah hanya bersifat stimulan, gerakan utamanya ada pada kita semua sebagai masyarakat,” tegas Leonard.

Menjelang akhir tahun dan menyambut hari besar keagamaan seperti Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemprov Kalteng juga telah menyiapkan beberapa langkah lanjutan, seperti operasi pasar dan pasar murah di berbagai titik. Semua ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pangan bagi seluruh masyarakat Kalteng.

Leonard pun mengingatkan agar tidak ada spekulan yang memanfaatkan situasi untuk menimbun atau memainkan harga. Pemerintah hadir untuk mencegah hal tersebut melalui pengawasan ketat dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. (ifa/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *