PALANGKA RAYA – Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yuas Elko memastikan, bahwa kondisi inflasi di wilayahnya masih dalam batas aman dan terkendali. Berdasarkan data terakhir, tingkat inflasi Kalteng tercatat sebesar 2,08 persen, menempatkan provinsi ini di urutan ke-13 nasional dalam hal pengendalian inflasi.
“Inflasi kita saat ini berada di angka 2,08 persen, dan secara nasional kita menempati posisi ke-13. Ini menunjukkan, bahwa harga-harga kebutuhan pokok masih relatif stabil dan terkendali,” ujar Yuas Elko, Rabu (1/10/2025).
Menurut Yuas, angka inflasi yang stabil menjadi indikator penting dalam menjaga daya beli masyarakat. Ia menegaskan, bahwa inflasi yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi, keduanya bisa berdampak negatif.
Oleh karena itu, menjaga inflasi pada posisi moderat seperti saat ini merupakan salah satu pencapaian penting dalam menjaga keseimbangan ekonomi daerah.
“Inflasi yang terlalu tinggi bisa menggerus daya beli masyarakat, sementara inflasi terlalu rendah bisa menunjukkan lemahnya aktivitas ekonomi. Jadi posisi kita saat ini cukup baik,” jelasnya.
Selain inflasi yang terkendali, Pemprov Kalteng juga memastikan bahwa stok pangan, khususnya beras, dalam kondisi aman. Data dari Bulog mencatat bahwa hingga akhir September 2025, stok beras di Kalteng mencapai 16.691 ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama beberapa bulan ke depan.
“Stok kita aman. Kebutuhan beras per bulan sekitar 4.000 ton, jadi dengan stok saat ini kita masih cukup untuk beberapa bulan ke depan,” ungkap Yuas. (ifa/abe)
Inflasi Kalteng Terkendali di 2,08 Persen
