DPRD Kalimantan Tengah

Progeam CSR di Desa Garung Butuhkan Bantuan Alat Berat

31
×

Progeam CSR di Desa Garung Butuhkan Bantuan Alat Berat

Sebarkan artikel ini
Helmi

PALANGKA RAYA – Legislator DPRD Kalimantan Tengah dari Daerah Pemilihan (Dapil) V, Helmi, menyampaikan berbagai aspirasi masyarakat Desa Garung, Kabupaten Pulang Pisau. Sebagai juru bicara Dapil V yang meliputi Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau, Helmi menerima sejumlah masukan dari warga terkait berbagai kebutuhan mendesak.

Salah satu aspirasi utama adalah permohonan bantuan untuk menyukseskan program Cetak Sawah Rakyat (CSR) dalam bentuk eksa mini dan pengukuran tata batas sesuai dengan kepemilikan lahan.

“Masyarakat sangat antusias dengan program Cetak Sawah Rakyat ini. Mereka berharap ada bantuan alat berat seperti eksa mini untuk mempercepat proses pembukaan lahan,” ucapnya, Minggu (28/9/2025).

Selain itu, dalam upaya meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan pekarangan rumah, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TPPKK) Desa dan Rukun Tetangga (RT) mengusulkan agar lombok jenis Taji Manuk Jagau dijadikan gerakan tanam lombok. Helmi menyambut baik ide ini dan berjanji akan mengupayakan dukungan bibit dan pelatihan.

“Lombok Taji Manuk Jagau ini memiliki potensi ekonomi yang bagus jika dikembangkan secara massal. Selain untuk memenuhi kebutuhan lokal, juga bisa dijual ke pasar yang lebih luas,” lugasnya.

Masyarakat juga memohon bantuan babi sebagai ‘bank keluarga’, berupa babi pembesaran dan babi indukan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan keluarga di Desa Garung.

Untuk mendukung Program Gubernur Kalimantan Tengah satu Keluarga satu Sarjana, masyarakat Desa Garung mengusulkan pengadaan perpustakaan atau sudut baca di Desa, Kantor Desa, dan Kantor TPPKK. Selain itu, mereka juga meminta beasiswa untuk satu orang anak dari tenaga kesehatan, tenaga penyuluh, dan tenaga pemandu pariwisata.

“Sebagai desa penghasil kayu limbah, masyarakat Desa Garung juga membutuhkan teknologi tepat guna, untuk mengolah limbah kayu menjadi alat dapur, bahan manik-manik, dan peralatan lainnya. Helmi berjanji akan mencari solusi, untuk membantu masyarakat mendapatkan teknologi yang dibutuhkan,” ujarnya.

Terakhir, sebagai desa penghasil ikan air tawar seperti behau, papuyu, dan tampahas, masyarakat Desa Garung membutuhkan satu ekskavator untuk membuat Beje (kolam ikan tradisional) sepanjang sungai yang mengairi desa. (rdi/rdo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *