PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) semakin memperkuat program beasiswa “Satu Keluarga Satu Sarjana” dengan menggandeng Dinas Sosial (Dinsos) sebagai mitra utama dalam penentuan penerima beasiswa.
Program ini, dirancang khusus untuk membantu masyarakat kurang mampu agar dapat mengenyam pendidikan hingga jenjang sarjana.
Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo menyampaikan, bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada kolaborasi lintas sektor, khususnya dengan Dinsos yang memiliki data akurat mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Data dari kategori Desil 1 hingga Desil 2 yang menunjukkan kelompok masyarakat dengan kondisi ekonomi menjadi acuan utama dalam penentuan penerima beasiswa.
“Kami pastikan program ini menyasar keluarga yang benar-benar membutuhkan. Dengan dukungan Dinas Sosial, data yang kami gunakan bukan hanya berdasarkan usulan, tetapi berasal dari survei sosial terpadu yang valid dan terpercaya,” ujar Edy, Selasa (16/9/2025).
Melalui pendekatan data sosial terpadu ini, Pemprov ingin memastikan bahwa beasiswa tidak hanya menjadi simbolis, tetapi benar-benar membawa perubahan sosial.
Anak-anak dari keluarga kurang mampu mendapatkan kesempatan setara untuk melanjutkan pendidikan tinggi, sehingga bisa menjadi agen perubahan di komunitasnya masing-masing.
Namun, Edy juga mengingatkan, bahwa pelaksanaan program tetap menyesuaikan dengan kondisi keuangan daerah. Pemprov akan memperluas cakupan beasiswa seiring membaiknya kondisi fiskal, sehingga keberlanjutan program tetap terjaga.
Program “Satu Keluarga Satu Sarjana” bukan hanya investasi dalam bidang pendidikan, tetapi juga langkah strategis membangun sumber daya manusia unggul di Kalteng.
Kolaborasi antara Dinas Pendidikan, Dinas Sosial dan Biro Keuangan memastikan program berjalan transparan dan efektif.
“Ini adalah program sosial dan pembangunan manusia. Dengan satu sarjana dari setiap keluarga yang kurang mampu, kami yakin masa depan Kalteng akan lebih cerah,” tutup Edy Pratowo. (ifa/abe)