Isen MulangKalimantan Tengah

TPPS Kalteng Targetkan Penurunan Stunting ke 20,6 Persen pada 2025

38
×

TPPS Kalteng Targetkan Penurunan Stunting ke 20,6 Persen pada 2025

Sebarkan artikel ini
TPPS Kalteng
Wagub Kalteng, Edy Pratowo, selaku Ketua TPPS Provinsi Kalteng saat memberikan sambutan, Jumat (12/9/2025).

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) menargetkan, penurunan prevalensi stunting daerah menjadi 20,6 persen pada tahun 2025. Sejalan dengan target nasional sebesar 18,8 persen.

Target tersebut ditegaskan dalam Pertemuan Bidang Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Kalteng Tahun 2025 yang berlangsung di Aula Eka Hapakat, Kantor Gubernur, Jumat (12/9/2025).

Wakil Gubernur, Edy Pratowo selaku Ketua TPPS Provinsi, membuka secara resmi pertemuan tersebut. Dalam sambutannya, Ia menegaskan, bahwa stunting masih menjadi tantangan serius dalam pembangunan sumber daya manusia di Kalteng.

“TPPS adalah kekuatan besar. Sinergi, koordinasi dan kolaborasi lintas perangkat daerah sangat diperlukan agar upaya penurunan stunting berjalan lebih efektif, konvergen serta terintegrasi,” tegas Wakil Gubernur.

Ia mendorong, agar setiap bidang dalam struktur TPPS merumuskan strategi inovatif, mengevaluasi kendala dan menyusun rekomendasi konkret untuk perbaikan program.

Menurutnya, keberhasilan menurunkan stunting akan berdampak langsung terhadap kualitas generasi mendatang.

“Anak yang bebas stunting akan tumbuh menjadi generasi unggul, sehat, dan berdaya saing. Dengan kerja keras, komitmen, dan kolaborasi, saya yakin kita dapat mewujudkan Kalteng yang Berkah, Maju dan Bermartabat,” tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris TPPS Provinsi Kalteng, Linae Victoria Aden, menyebut pertemuan ini penting sebagai forum koordinasi dan penyelarasan strategi lintas sektor.

“Pertemuan ini merupakan wadah bagi bidang TPPS untuk memperbaiki strategi, merumuskan rekomendasi serta memperkuat komitmen bersama dalam mencapai target penurunan stunting nasional dan daerah pada tahun 2025,” jelas Linae.

Pertemuan juga membahas aspek teknis, seperti pemantauan data stunting, perumusan intervensi spesifik dan sensitif serta penguatan program inovatif seperti Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) dan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT). (ifa/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *