Eko Patrio, pelawak yang dinonaktifkan sebagai anggota DPR, mengaku kecewa sekaligus menyelesali tindakan penjarahan dilakukan massa yang terjadi di rumah mewahnya pada 30 Agustus 2025 lalu. Dia menyebut, rumah itu dibangun dari hasil kerja kerasnya di dunia hiburan selama puluhan tahun.
“Jujur ini memang hasil kerja keras saya dari puluhan tahun saya kumpulin. Kepala jadi kaki, kaki jadi kepala untuk memberikan yang terbaik buat keluarga saya, yaitu rumah. Rumah itu saya bangun dari hasil jerih payah saya,” kata Eko Patrio di Polda Metro Jaya, Jumat (12/9). “Apa yang saya capai, dikumlulkan selama puluhan tahun hilang seketika dalam waktu satu malam, itu sedih ya. Tapi saya ambil hikmahnya saja,” imbuh rekan segrup lawak Parto dan Akri tersebut.
Pada saat penjarahan terjadi di rumah mewahnya, Eko Patrio berusaha menenangkan keluarganya, terutama anak-anaknya, supaya mereka tidak terlalu terganggu psikologisnya.
Eko bahkan meminta semua anggota keluarganya untuk memaafkan para pelaku penjarahan di rumahnya supaya tidak menyisakan kepedihan yang berkelanjutan di dalam hati.
Saat disinggung soal total kerugian Eko Patrio dalam kasus penjarahan di rumahnya, dia masih enggan untuk menyebutkan nominal.
“Total kerugian yang belum saya hitung, tapi semuanya habis, ludes tidak tersisa. Dari baju, celana, semua punya anak dan sebagainya tidak ada yang tertinggal. Semuanya habis,” katanya.
Eko mengakui kerugian yang dialaminya pastinya sangat besar. Selain barang-barang di rumahnya yang ludes, kondisi rumah mewahnya juga mengalami kerusakan parah.
SUMBER : JAWA..POS