PALANGKA RAYA – Inflasi di Kalimantan Tengah (Kalteng) masih dalam kondisi aman dan terkendali. Berdasarkan hasil rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) beberapa waktu lalu, inflasi Kalteng tercatat sebesar 2,08 persen year on year (yoy). Angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang berada di level 2,31 persen.
Staf Ahli (Sahli) Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan (Ekeubang), Yuas Elko menjelaskan, bahwa capaian tersebut menempatkan Kalteng pada urutan ke-13 provinsi dengan inflasi terendah di Indonesia.
“Kalau inflasi di Kalteng masih aman dan terkendali. Inflasi kita 2,08 persen, lebih rendah dari nasional yang 2,31 persen. Secara nasional kita berada di urutan ke-13 provinsi dengan inflasi terendah,” ucap Yuas Elko, Selasa (9/9/2025).
Ia menambahkan, upaya pengendalian inflasi terus dilakukan melalui berbagai langkah strategis. Salah satunya dengan memastikan ketersediaan pangan pokok. Saat ini, stok beras di Bulog Kalteng mencapai 19.206 ton, yang dinilai cukup aman untuk kebutuhan masyarakat.
Selain itu, Pemprov Kalteng bersama instansi terkait juga rutin menggelar gerakan pangan murah, pasar penyeimbang dan pasar murah. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, BUMN, hingga TNI-Polri.
“Program pasar murah ini dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat sekaligus menekan potensi kenaikan harga. Jadi, inflasi tetap bisa terkendali,” tambahnya.
Dengan kondisi inflasi yang terjaga, Pemprov Kalteng optimistis stabilitas ekonomi daerah akan tetap terjaga, terutama dalam mendukung daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. (ifa/abe)
