PALANGKA RAYA – Tingkat kemiskinan di Kalimantan Tengah (Kalteng) mengalami kenaikan tipis berdasarkan data per Maret 2025. Persentase penduduk miskin naik dari 5,17 persen menjadi 5,18 persen, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Staf Ahli (Sahli) Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan (Ekeubang), Yuas Elko mengatakan meski kenaikan tidak signifikan. Hal ini tetap menjadi perhatian pemerintah daerah.
“Angka kemiskinan di Kalteng naik tipis dari 5,17 persen menjadi 5,18 persen. Mudah-mudahan ke depan bisa turun lagi,” ujarnya.
Ia menjelaskan, jika dibandingkan dengan angka nasional yang mencapai 8,47 persen, tingkat kemiskinan Kalteng masih relatif lebih rendah. Namun, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi kenaikan ini. Salah satunya, keterbatasan akses masyarakat terhadap bantuan sosial maupun fasilitas penunjang.
“Keterbatasan akses, termasuk bantuan sosial seperti PKH, bisa saja menjadi penyebab. Tetapi tentu pihak peneliti yang lebih mengetahui secara rinci,” kata Yuas Elko, Selasa (9/9/2025).
Pemprov, lanjutnya, terus berupaya menekan angka kemiskinan melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat, peningkatan akses terhadap bantuan sosial, serta penguatan ekonomi lokal agar masyarakat berpenghasilan rendah dapat lebih sejahtera. (ifa/abe)
