Isen MulangKalimantan Tengah

Kalteng Catat 1.793 Hotspot dan 485 Kejadian Karhutla dari Awal 2025

48
×

Kalteng Catat 1.793 Hotspot dan 485 Kejadian Karhutla dari Awal 2025

Sebarkan artikel ini
WAWANCARA: Kepala Pelaksana BPBD Kalteng, Ahmad Toyib diwawancarai awak media, Senin (8/9/2025).Foto: IST

PALANGKA RAYA – Meski hujan deras beberapa pekan terakhir mengguyur sejumlah wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) hingga menyebabkan banjir, ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tetap tidak bisa diabaikan. 

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalteng menunjukkan, sepanjang 1 Januari hingga 7 September 2025, tercatat 1.793 titik hotspot di wilayah ini.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 485 kejadian karhutla telah terjadi, dengan total luas lahan terbakar mencapai 720,81 hektar. Sementara itu, pada laporan harian 7 September 2025, hanya ditemukan satu hotspot tanpa kejadian karhutla maupun groundcheck.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kalteng, Alpius Patanan, menjelaskan bahwa meskipun intensitas hujan meningkat, kawasan rawan tetap perlu diwaspadai. 

“Ancaman kebakaran masih ada, khususnya di wilayah tenggara dan selatan Kalteng yang merupakan area gambut. Personel di lapangan kami dorong untuk tetap siaga,” tegasnya, Senin (8/9/2025).

Untuk mengantisipasi potensi kebakaran, BPBD Kalteng mengaktifkan 77 pos lapangan (poslap) di seluruh wilayah provinsi. Status siaga darurat karhutla juga telah ditetapkan melalui SK Gubernur Kalteng Nomor 188.44/288/2025 yang berlaku sejak 29 Juli hingga 20 Oktober 2025. Sejumlah kabupaten turut mengeluarkan keputusan serupa, diantaranya Sukamara, Kotawaringin Timur dan Kotawaringin Barat.

Kepala Pelaksana BPBD Kalteng, Ahmad Toyib, menambahkan, bahwa peningkatan kapasitas personel juga menjadi prioritas. Latihan, simulasi, hingga pengarahan rutin dilakukan untuk memperkuat kesiapsiagaan di lapangan. 

“Selain karhutla, kami juga menyiapkan personel menghadapi kebakaran permukiman yang akhir-akhir ini cukup sering terjadi,” ujarnya.

Toyib juga mengingatkan masyarakat agar berperan aktif dalam pencegahan. 

“Kami mengimbau agar tidak melakukan pembakaran lahan kering atau membuang puntung rokok sembarangan. Sedikit kelalaian bisa memicu bencana besar,” katanya.

Data yang cukup tinggi terkait hotspot dan karhutla ini menjadi pengingat bahwa meskipun kondisi cuaca kerap berubah, ancaman kebakaran hutan dan lahan masih nyata dan membutuhkan kewaspadaan bersama. (ifa/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *