Lady Jane Grey, cicit Raja Henry VII, dikenal dalam sejarah sebagai “Ratu Sembilan Hari” yang hidupnya berakhir tragis akibat intrik politik dan perebutan takhta. Sejak kecil, Jane telah menjadi pion keluarga bangsawannya yang haus kekuasaan. Ia sering berpindah dari satu rumah tangga kerajaan ke rumah tangga lain demi kepentingan politik keluarganya.
Dilansir dari Britannica, ayahnya Jane, Henry Grey yang menjabat sebagai Adipati Suffolk, memiliki hubungan erat dengan John Dudley, Adipati Northumberland, tokoh berpengaruh di balik pemerintahan Raja Edward VI. Kedua bangsawan itu berambisi besar, hingga pada 1551 mereka menikahkan Jane dengan Lord Guildford Dudley, putra Northumberland.
Jane sendiri tumbuh dalam lingkungan yang sangat terdidik. Dari ibunya, Lady Frances Brandon, Jane mewarisi garis keturunan kerajaan. Berkat bimbingan tutor-tutor terbaik, sejak dini ia sudah mampu menulis dan berbicara dalam bahasa Yunani dan Latin, serta fasih berbahasa Prancis, Ibrani, dan Italia.
Pada usia sembilan tahun, Jane sempat tinggal di rumah Ratu Catherine Parr, istri terakhir Henry VIII, dan kemudian diasuh oleh suami keempat Catherine, Thomas Seymour. Seymour bahkan sempat merencanakan pernikahan Jane dengan Raja Edward VI yang masih belia. Namun, setelah Seymour dieksekusi pada 1549 karena tuduhan pengkhianatan, Jane kembali ke Bradgate untuk melanjutkan pendidikannya.
SUMBER : JAWA.POS