Isen MulangKalimantan Tengah

Risiko Banjir di Kalteng Semakin Tinggi

67
×

Risiko Banjir di Kalteng Semakin Tinggi

Sebarkan artikel ini
SAMBUTAN: Plt Sekretaris BPBD Provinsi Kalteng, Noor Aswad, saat memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan, Senin (25/8/2025).Foto: IST

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar Workshop Penyusunan Rencana Kontingensi Banjir Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito, Senin (25/8/2025). Kegiatan tersebut diikuti 40 peserta dari BPBD kabupaten atau kota, TNI, Polri, akademisi, dunia usaha, media massa serta organisasi kebencanaan.

Workshop menghadirkan narasumber dari BNPB, Balai Wilayah Sungai III Kalimantan Selatan, BMKG dan Dinas PUPR Provinsi Kalteng dengan fasilitator dari Perkumpulan Lingkar.

Ketua Panitia, Indra Wiratama menyampaikan, kegiatan ini, bertujuan menyiapkan pedoman terpadu dalam menghadapi potensi darurat banjir di wilayah Kalteng. 

Menurutnya, penyusunan dokumen rencana kontingensi merupakan salah satu langkah penting dalam mitigasi bencana.

“Workshop ini bertujuan menyiapkan landasan operasional, strategi dan pedoman penanganan kondisi darurat banjir agar penanggulangan bencana dapat dilakukan secara terarah, terpadu dan terkoordinasi,” ujar Indra.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris BPBD Provinsi Kalteng, Noor Aswad, mewakili Kepala Pelaksana Ahmad Toyib menegaskan, bahwa risiko banjir di Kalteng semakin tinggi akibat perubahan iklim, alih fungsi lahan, pendangkalan sungai, serta aktivitas di daerah aliran sungai.

“Penyusunan rencana kontingensi ini sangat penting agar saat tanggap darurat semua pihak dapat bergerak cepat, terarah dan terkoordinasi. Dokumen ini akan menjadi acuan dalam penyelamatan, penyediaan kebutuhan dasar, hingga pemulihan pascabencana,” tegasnya.

Ia menambahkan, langkah mitigasi ini sejalan dengan sasaran pembangunan daerah untuk mengurangi risiko bencana dan meningkatkan ketangguhan wilayah. 

Pemprov Kalteng menargetkan dokumen rencana kontingensi yang disusun dalam workshop tersebut, menjadi referensi utama penanganan banjir di empat kabupaten di wilayah DAS Barito.

“Upaya ini merupakan bagian dari program prioritas daerah untuk mewujudkan Kalteng Semakin Berkah,” pungkasnya. (ifa/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *