FeatureKalimantan Tengah

Angkat Filosofi Huma Betang di Forum Internasional

153
×

Angkat Filosofi Huma Betang di Forum Internasional

Sebarkan artikel ini
TARIAN ADAT : Pumpung Hai Borneo 2025 yang dibuka dengan penampilan tarian Dayak sebagai simbol kebersamaan dan keharmonisan dalam filosofi huma betang, Kamis (21/8/2025) lalu.FOTO HUMAS UNTUK RADAR KALTENG

Dari Event Pumpung Hai Borneo 2025

Filosofi huma betang merupakan warisan luhur yang mengajarkan nilai kesetaraan, kebersamaan, dan saling menghormati, jauh sebelum istilah demokrasi dikenal masyarakat luas.

BUKAN hanya sekadar warisan masyarakat Dayak semata. Tetapi juga dapat menjadi inspirasi sekaligus nilai universal bagi seluruh umat manusia.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustiar Sabran dalam sambutannya yang dibacakan Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kalteng Leonard S Ampung dalam event Pumpung Hai Borneo 2025 di Palangka Raya, Kamis (21/8/2025).

“Demokrasi sejati telah lama hidup dan berkembang dalam budaya Dayak. Filosofi huma betang menjadikan musyawarah, toleransi, dan kebersamaan sebagai landasan dalam kehidupan bermasyarat,” kata Leonard.

Dia menekankan komitmen Pemprov Kalteng untuk menjaga eksistensi masyarakat adat, sekaligus mewujudkan pembangunan yang inklusif.  “Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah berkomitmen melindungi masyarakat adat, merawat kearifan lokal, serta membangun daerah yang berkeadilan sosial dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Plt Sekda Kalteng juga menjelaskan, masa depan Kalimantan Tengah akan semakin kuat apabila ditopang oleh akar budaya yang kokoh dan semangat demokrasi yang sehat.

Dengan semangat kebersamaan yang berlandaskan pada filosofi huma betang, pemprov berharap Kalteng dapat terus melangkah maju tanpa meninggalkan akar dan identitas luhur.

Di tempat yang sama, Kapolda Kalteng Irjen Pol Iwan Kurniawan mengapresiasi terselenggaranya Pumpung Hai Borneo saat itu.

Menurut kapolda, Pumpung Hai Borneo bertajuk Internasional Day of The World Indigenous People 2025  ini merupakan wadah untuk melestarikan dan mempromosikan adat dan tradisi masyarakat Kalteng.

“Ini momentum untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam melestarikan adat dan tradisi. Kekayaan budaya kita dapat terus terjaga dan dikembangkan,” ungkapnya.

Kapolda juga menyatakan komitmennya mendukung kegiatan yang bertujuan mempromosikan dan melestarikan adat dan tradisi masyarakat Kalteng.

“Dengan kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan adat dan tradisi dapat terus berkembang dan menjadi bagian penting dari identitas masyarakat Kalteng,” pungkasnya. (ter/rdo/ens)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *