Mpok Alpa mengalami sakit yang cukup serius menderita penyakit kanker payudara sejak beberapa tahun silam. Kendati sakit yang dideritanya cukup serius, perempuan yang meninggal dunia di usia 38 tahun itu tak pernah mengeluh.
Hal itu diungkapkan asistennya bernama Tika. Menurut dia, Mpok Alpa tetap berusaha bersemangat bekerja menghibur banyak orang di stasiun televisi.
“Dia menutupi itu (sakitnya). Di depan kamera, dia harus ceria. Beliau itu semangatnya luar biasa. Beliau nggak pernah dia bilang capek. Tika semangat, besok kita syutingnya di gunung.Saya bilang oke. Mau di gunung, laut, dimana pun ayo. Kalau bosnya semangat, saya juga semangat,” kata Tika.
Ada momen yang benar-benar membuat Mpok Alpa rapuh atas penyakit kanker payudara dideritanya. Momen itu terjadi ketika dia sedang hamil anak kembar pada tahun lalu.
“Dalam keadaan hamil beliau harus melakukan kemoterapi, itu sedihnya luar biasa. Lagi hamil harus menghadapi sakit yang luar biasa,” katanya.
Dia juga mengatakan, pada tanggal 2 Juli 2025, Mpok Alpa ke Malaysia untuk tujuan melakukan tindakan operasi. Namun dokter di sana memintanya untuk sembuhkan batuknya terlebih dahulu.
“Sampai di Malaysia disuruh pulang. Gara-gara batuk, beliau nggak bisa dioperasi. Batuknya suruh disembuhkan dulu,” katanya.
Saat Mpok Alpa dirawat di salah satu rumah sakit di Jakarta, dokter memberinya obat anti biotik untuk tujuan mengeluarkan dahak. Hal itu justru membuatnya kesulitan untuk tidur.
“Dahaknya keluar dan sedikit ada bercak darah. Malam hari warnanya cokelat, paginya warna oranye,” katanya.
Kondisi kesehatan Mpok Alpa tidak tambah membaik. Dia pun sempat dirawat di ruang ICU sampai akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (15/8) kemarin.
SUMBER : JAWA.POS