Isen MulangKalimantan Tengah

Pemprov Buka Youth Camp GPdI se-Kalteng

108
×

Pemprov Buka Youth Camp GPdI se-Kalteng

Sebarkan artikel ini
Pemprov Buka Youth Camp GPdI se-Kalteng
PENYEMATAN: Penyematan tanda peserta oleh Plt Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Sekretariat Daerah Provinsi Kalteng, Jhon Lis Berger, Selasa (24/6/2025). (Foto: IST)

Harapkan Cetak Generasi Muda Kristiani yang Tangguh

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) secara resmi membuka Youth Camp Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) se-Kalteng di Bumi Perkemahan Kambariat Tuah Pahoe, Kereng Bangkirai, Palangka Raya, Selasa (24/6/2025). 

Acara dua tahunan ini menjadi wadah pembinaan iman, peneguhan karakter Kristiani serta mempererat persaudaraan generasi muda gereja dari berbagai wilayah di Kalteng.

Youth Camp 2025 dibuka oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setda Kalteng, Jhon Lis Berger yang hadir mewakili Gubernur, Agustiar Sabran. 

Dalam sambutan, Ia menekankan, pentingnya peran strategis gereja dan pemuda Kristen dalam mendukung pembangunan daerah.

“Gereja bukan hanya tempat pembinaan spiritual, tetapi juga motor penggerak pemberdayaan masyarakat dan kemajuan pendidikan,” ujar Gubernur. 

Ia juga menekankan, agar kegiatan seperti Youth Camp menumbuhkan semangat kebersamaan, toleransi dan moderasi beragama, selaras dengan falsafah Huma Betang.

Ia berharap, GPdI Kalteng dapat menjadi garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai toleransi, kerukunan dan keharmonisan sebagai fondasi pembangunan di Bumi Tambun Bungai.

Ketua Panitia, Pendeta Carolus Charles, dalam laporannya menyampaikan bahwa Youth Camp tahun ini diikuti oleh 818 peserta dari berbagai daerah, didampingi oleh para hamba Tuhan dan tim pendamping. Termasuk panitia, total peserta mencapai sekitar 1.060 orang.

Pendeta Carolus menegaskan bahwa Youth Camp bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan momentum perjumpaan rohani yang mendalam dengan Tuhan Yesus Kristus. 

Ia mengajak, peserta membuka hati, mengikuti setiap sesi dengan sungguh-sungguh serta membangun karakter Kristiani yang sejati.

“Meski tinggal di tenda dan menghadapi keterbatasan, semangat kita tetap harus berkobar karena hadirat Tuhan lebih dari cukup,” tandasnya. (ifa/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *