Isen MulangKalimantan Tengah

Jalan Sentra IKM Berbasis Rantai Pasok Perikanan

73
×

Jalan Sentra IKM Berbasis Rantai Pasok Perikanan

Sebarkan artikel ini
Jalan Sentra
Kepala Dislutkan Provinsi Kalteng, Sri Widanarni (kerudung kuning) foto bersama saat menerima kunjungan Tim Kajian dari ITB, Selasa (24/6/2025). Foto: IST

PALANGKA RAYA – Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menerima kunjungan Tim Kajian dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Selasa (24/6/2025). Kunjungan tersebut dalam rangka pembahasan awal penyusunan roadmap atau peta jalan pembangunan Sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) berbasis rantai pasok (supply chain) di sektor perikanan lokal.

Pertemuan ini berlangsung di Aula Dislutkan Kalteng dan menjadi langkah strategis dalam memperkuat hilirisasi produk perikanan di wilayah Bumi Tambun Bungai.

Kepala Dislutkan Kalteng, Sri Widanarni, menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan titik awal yang penting dalam upaya pengembangan sektor perikanan berbasis industri pengolahan terpadu.

Dia menekankan, bahwa penyusunan peta jalan ini difokuskan pada pengembangan sentra IKM yang berbasis hilirisasi ikan lokal, khususnya dalam bentuk produk pengalengan ikan yang terintegrasi, berkelanjutan dan berorientasi pasar.

“Penyusunan peta jalan ini difokuskan pada pengembangan sentra IKM berbasis hilirisasi ikan lokal, khususnya dalam bentuk produk pengalengan ikan yang terintegrasi dan berkelanjutan,” ujar Sri Widanarni.

Dalam paparannya, Sri menjelaskan, kegiatan ini memiliki beberapa tujuan strategis, antara lain menyusun peta jalan pembangunan sentra IKM berbasis hilirisasi produk ikan lokal di Kalteng dengan fokus utama pada pengembangan produk pengalengan ikan.

Lebih lanjut, Dislutkan Kalteng juga menargetkan peningkatan kapasitas produksi pelaku usaha lokal, mendorong diversifikasi produk olahan ikan berbasis kearifan lokal, memperkuat efisiensi rantai pasok dari hulu ke hilir serta menghubungkan industri perikanan lokal dengan jaringan pasar yang lebih luas mencakup pasar regional, nasional, hingga internasional.

Kunjungan Tim Kajian dari ITB merupakan bentuk kolaborasi akademik dan teknokratik dalam upaya pembangunan sektor perikanan yang berkelanjutan. Tim ini akan melakukan kajian mendalam terkait kondisi eksisting, potensi wilayah, kesiapan pelaku usaha, hingga aspek logistik dan distribusi produk olahan ikan di Kalteng.

“Melalui kerja sama ini, kita tidak hanya ingin melihat pertumbuhan dari sisi produksi, tetapi juga dari sisi nilai tambah yang diciptakan untuk pelaku usaha lokal, sehingga mereka bisa naik kelas dan terhubung dengan pasar yang lebih luas,” ungkap Sri.

Dengan optimisme tinggi, Sri berharap bahwa pembangunan sentra IKM berbasis rantai pasok di Kalteng dapat menjadi pendorong lahirnya kekuatan ekonomi baru di sektor perikanan.

Dia melihat peluang besar bagi Kalteng untuk menjadi salah satu pusat produksi dan pengolahan ikan nasional, terutama dengan ketersediaan bahan baku yang melimpah dan semangat inovasi yang mulai tumbuh di kalangan pelaku usaha lokal.

“Dengan pendekatan rantai pasok yang kuat dan kolaboratif, kita optimistis industri pengolahan ikan di Kalteng bisa menjadi kekuatan ekonomi baru yang berdaya saing, tidak hanya di pasar domestik tetapi juga di tingkat internasional,” pungkas Sri. (ifa/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *