Palangka Raya

Peningkatan Jumlah Posyandu Aktif di Palangka Raya

92
×

Peningkatan Jumlah Posyandu Aktif di Palangka Raya

Sebarkan artikel ini
Peningkatan Jumlah Posyandu Aktif di Palangka Raya
PERTEMUAN: Peserta dan tamu undangan Pokjanal Posyandu Tingkat Kota Palangka Raya saat Foto Bersama, Senin (26/5). (Foto: IST)

PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar Pertemuan Advokasi Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Posyandu Tingkat Kota Palangka Raya di Ballroom Swiss Belhotel Danum Palangka Raya, Senin (26/5). 

Dihadiri langsung oleh Kepala Dinkes Kota Palangka Raya, Andjar Hari Purnomo sekaligus menyampaikan laporan pada kegiatan tersebut.

Andjar mengatakan, bahwa pengelolaan Posyandu telah mengalami perubahan signifikan. Berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2024, Pokjanal Posyandu diubah menjadi Tim Pembina Posyandu (TP-Posyandu) yang berfungsi sebagai fasilitator, perencana, pelaksana dan pembina dalam setiap jenjang pemerintahan, termasuk kemitraan dengan berbagai lembaga kemasyarakatan.

Menurutnya, TP-Posyandu sendiri menjadi mitra kerja strategis pemerintah dalam memastikan program Posyandu berjalan secara optimal. 

Disampaikannya, perubahan tersebut tidak hanya secara struktural, namun bertujuan untuk memperluas jangkauan dan kualitas pelayanan Posyandu kepada masyarakat.

Untuk mengetahui, Kota Palangka Raya sendiri terjadi peningkatan jumlah Posyandu aktif selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2019, dari total 138 Posyandu, hanya 45 atau sekitar 32,6 persen Posyandu aktif. 

Kemudian terlihat pada tahun 2024 jumlah Posyandu aktif melonjak hingga 145 dari total 146 Posyandu atau sekitar 99,32 persen.

Lebih lanjut, Andjar menyebutkan, bahwa Posyandu menghadapi berbagai kendala dan tantangan dalam pelaksanaannya. 

Beberapa diantaranya disebutkan sarana dan prasarana yang belum memadai, keterbatasan dana operasional Posyandu Balita serta rendahnya kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan layanan Posyandu secara optimal.

“Posyandu bukan sekadar layanan kesehatan, tetapi merupakan wahana multisektor yang harus mengedepankan aspek pemberdayaan masyarakat. Untuk itu, kami menekankan pentingnya dukungan teknis, fasilitas dan kemitraan dengan berbagai pihak guna meningkatkan mutu layanan,” jelasnya.

Melalui forum advokasi tersebut Andjar berharap, dapat merumuskan kesepakatan strategis lintas sektor yang mampu memperkuat peran Posyandu dalam transformasi layanan primer. 

“Pertemuan tersebut, menjadi titik tolak peningkatan layanan dan derajat kesehatan masyarakat di Kota Palangka Raya,” pungkasnya. 

Turut hadir Ketua TP-Posyandu Provinsi Kalteng, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Kalteng, TP-PKK Kota serta Ketua Tim Pembina Posyandu Kecamatan dan Kelurahan Kota Palangka Raya. (ter*/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *