Isen MulangKalimantan Tengah

Lukis Kisah Pertahanan Suku Dayak, Setiap Garis Memiliki Makna

103
×

Lukis Kisah Pertahanan Suku Dayak, Setiap Garis Memiliki Makna

Sebarkan artikel ini
Lukis Kisah Pertahanan Suku Dayak, Setiap Garis Memiliki Makna
TAMENG: Peserta lomba dari Kota Palangka Raya melukis ornamen khas Dayak Kalteng menggunakan cat warna pada Talawang (perisai) di halaman Museum Balanga, Rabu (21/5). (Foto: IST)

PALANGKA RAYA – Untuk pertama kalinya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng), melaksanakan lomba Melukis Ornamen Talawang dalam rangkaian Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025. 

Lomba melukis Talawang bukan sekedar mencari pemenang, namun juga melukis sejarah pertahanan diri Suku Dayak. Talawang sendiri merupakan tameng Suku Dayak. Dengan memiliki bentuk persegi panjang yang bagian atas dan bawahnya dibuat runcing. Pada bagian depan dilukis dengan motif khas Dayak. 

Talawang tak lagi digunakan untuk berhadapan dengan musuh. Bukan berarti ia lantas dilupakan sebagai warisan budaya dan sejarah Suku Dayak. 

Perisai khas Dayak tersbeut tetap diingat sebagai alat untuk melindungi diri. Entah dipajang sebagai hiasan atau melalui ajang lomba Melukis Ornamen Talawang seperti di FBIM 2025. 

Salah satu juri lomba, Februari Salampang berharap melalui kegiatan tersebut budaya dan sejarah dapat dilukiskan dan diwariskan kepada generasi muda.

Dirinya mengungkapkan bahwa untuk pertama kalinya lomba Melukis Ornamen Talawang dilaksanakan dan diikuti delapan Kabupaten/Kota se-Kalteng.

Delapan peserta itu hanya menunduk, tatapan mereka tertuju pada Talawang yang masih putih polos. Tanpa banyak mengeluarkan ekspresi, tak banyak bicara, hanya fokus bergerak mencelupkan kuas ke wadah cat dan melukis tameng polos dihadapan mereka.

Ketelitian peserta bukan sekedar untuk memenangkan lomba, tapi menghasilkan motif khas Dayak Kalteng.

Garis demi garis harus terhubung, menghasilkan lengkungan motif Dayak Kalteng. Tangan peserta begitu luwes menari dengan kuas, menambah warna di sketsa kasar yang sudah digambar menggunakan pensil. Motif khas Kalteng memiliki ciri tersendiri, mulai dari lengkungan, warna, hingga sudut motif berbeda dengan suku Dayak dari daerah lain. 

Juri mengungkapkan, motif khas Dayak Kalteng tergambar di bagian depan Talawang. Garis demi garis menggambarkan kekuatan, spiritualitas dan doa pelindung diri. 

“Jadi motif itu untuk menakuti musuh ketika pertama kali melihat Talawang. Peserta harus memahami motif Kalteng punya ciri khas,” jelasnya. 

Melalui Lukisan Ornamen Talwang harapannya banyak generasi muda yang melestarikan Talawang dan setiap motif yang terlukis didalamnya. (ter*/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *