Isen MulangKalimantan Tengah

Manyipet Jadi Salah Satu Permainan Tradisional Kompetitif 

125
×

Manyipet Jadi Salah Satu Permainan Tradisional Kompetitif 

Sebarkan artikel ini
Manyipet Jadi Salah Satu Permainan Tradisional Kompetitif 
SUMPIT: Peserta Kontingen Kapuas fokus untuk membidik target, Rabu (21/5). (Foto: Ter*/PE)

PALANGKA RAYA – Manyipet atau lebih dikenal sebagai menyumpit, merupakan permainan tradisional Suku Dayak yang melestarikan keterampilan berburu dan merupakan bagian dari tradisi maupun kearifan lokal masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah. Pada masa lampau, sipet sendiri digunakan sebagai senjata berburu. 

Lomba Manyipet kini rutin menjadi bagian dari kegiatan seperti Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) untuk mengenalkan dan melestarikan tradisi ini. 

Tahun ini pun Manyipet menjadi salah satu perlombaan, sekaligus menjadi ajang promosi budaya kepada masyarakat luar Kalimantan Tengah. 

Salah satu pendamping kontingen Kapuas mengatakan, Sipet atau sumpit itu sendiri dulunya digunakan sebagai alat perang dan alat untuk berburu. 

Manyipet sendiri lebih dikenal senagai permainan tradisional suku Dayak yang telah menjadi bagian dari keseharian selama berabad-abad.

Lebih lanjut, pada permainan sehari-hari atau perlombaan, pemain menggunakan Sipet yang terbuat dari kayu, Anak sumpit atau dikenal dengan sebutan Damek yang terbuat dari kayu, dan pelimping yang terbuat dari kertas atau palawi. 

FBIM yang rutin dilaksanakan ini merupakan salah satu upaya dalam melestarikan kebudayaan lokal Kalimantan Tengah. 

Para peserta lomba manyipet kali ini diberkahi dengan cuaca cerah. Teriknya matahari cukup membakar semangat para kontestan maupun penonton dan pendamping dari tiap-tiap Kontingen. 

Tidak hanya itu, ditemani dengan alunan musik dan tarian dari peserta Tari Pedalaman yang sedang melakukan Blocking Panggung, para peserta dan pendukung pun semakin bersemangat dalam perlombaan. (ter*/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *