Katingan

Peduli Warga Binaan, Lapas Narkotika Kasongan Gelar Pelayanan Kesehatan

142
×

Peduli Warga Binaan, Lapas Narkotika Kasongan Gelar Pelayanan Kesehatan

Sebarkan artikel ini
PELAYANAN KESEHATAN - Pihak Lapas Narkotika Kelas IIA Kasongan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Katingan melaksanakan kegiatan Mobile Voluntary Counseling and Testing (VCT), screening Tuberkulosis (TB), serta screening Penyakit Tidak Menular (PTM), Rabu (21/05/2025). (FOTO: IST)

KASONGAN – Pihak Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Kasongan Kanwil Ditjenpas Kalimantan Tengah tertus berupaya meningkatkan derajat kesehatan Warga Binaan Pemasyaraatan (WBP).

Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Katingan melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Lapas Kasongan melaksanakan kegiatan Mobile Voluntary Counseling and Testing (VCT), screening Tuberkulosis (TB), serta screening Penyakit Tidak Menular (PTM), Rabu (21/05/2025).

Kegiatan ini diikuti secara antusias oleh warga binaan yang ingin mengetahui kondisi kesehatannya, khususnya terkait infeksi menular dan penyakit kronis yang berisiko tinggi di lingkungan tertutup seperti lapas.

Tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Katingan hadir langsung untuk memberikan layanan pemeriksaan, konseling sukarela, serta edukasi mengenai pentingnya deteksi dini HIV, TB, dan PTM seperti hipertensi dan diabetes.

Kepala Lapas Narkotika Kasongan, Yurdani, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen pihaknya dalam memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif kepada warga binaan.

“Kesehatan merupakan hak dasar setiap manusia, termasuk mereka yang sedang menjalani masa pembinaan di dalam lapas. Kami sangat mengapresiasi dukungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Katingan,” ujarnya.

Diharapkan melalui kegiatan ini, lanjutnya, dapat terdeteksi lebih awal berbagai penyakit yang berpotensi menular maupun yang membutuhkan penanganan berkelanjutan. Sehingga, kualitas hidup warga binaan tetap terjaga selama masa pembinaan.

“Kegiatan ini juga menjadi bentuk sinergi nyata antara institusi pemasyarakatan dan sektor kesehatan daerah, dalam mewujudkan Lapas yang sehat dan bebas dari penularan penyakit menular,” jelas Yurdani. (ndi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *