PALANGKA RAYA – Anggota Legislatif DPRD Kalimantan Tengah Dapil V (Kapuas dan Pulang Pisau), Bambang Irawan baru-baru ini menyampaikan laporan hasil reses perseorangan, di Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau.
Laporan tersebut berisi berbagai aspirasi masyarakat dari Desa Bukit Liti dan Desa Tahawa, yang meliputi bidang fisik, prasarana, perekonomian, dan kesejahteraan rakyat.
Salah satu isu utama yang disampaikan adalah kondisi infrastruktur di Desa Bukit Liti. Masyarakat setempat mendesak pembangunan jembatan penyeberangan Sungai Kahayan untuk menghubungkan Desa Bukit Liti dengan wilayah lainnya.
“Saat ini, akses hanya mengandalkan perahu penyebrangan yang membatasi mobilitas dan perkembangan desa. Selain itu, abrasi sungai yang menyebabkan ambruknya rumah penduduk juga menjadi perhatian serius yang membutuhkan penanganan segera,” ucapnya, Senin (14/4/2025).
Selain itu, di Desa Tahawa, kondisi jalan lintas provinsi yang rusak dan berlubang menjadi keluhan utama. Kepala Desa Tahawa meminta pemerintah untuk segera memperbaiki jalan tersebut demi keselamatan pengguna jalan dan mencegah kecelakaan lalu lintas.
Dari sisi perekonomian, warga Desa Bukit Liti berharap pemerintah dapat memberikan perhatian terhadap fluktuasi harga karet yang mempengaruhi taraf hidup mereka. Mereka berharap adanya program atau kebijakan yang dapat menstabilkan harga dan meningkatkan pendapatan petani karet.
Dalam bidang kesejahteraan rakyat, masyarakat Desa Bukit Liti meminta bantuan untuk rehabilitasi Gereja yang kondisinya sudah memprihatinkan.
“Perbaikan atau pembangunan gereja baru sangat dibutuhkan untuk menunjang kegiatan keagamaan,” lugasnya.
Sementara itu, di Desa Tahawa, masyarakat meminta bantuan pembangunan masjid dan gereja Katolik, serta alat perlengkapan pendidikan untuk anak-anak PAUD.
Masalah lain yang disampaikan adalah ketersediaan jaringan internet yang tidak stabil di Desa Bukit Liti, yang menghambat kinerja perangkat desa. Pemerintah diminta untuk meningkatkan kualitas jaringan internet di daerah tersebut.
Terakhir, Masyarakat Desa Bukit Rawi juga menyampaikan aspirasi terkait kesejahteraan mantir adat dan guru honorer. Mereka berharap pemerintah memberikan perhatian terhadap gaji dan insentif mantir adat, serta melakukan pendataan guru honorer tanpa tes tertulis.
Ia berharap, pemerintah dapat segera merespon dan memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat di Kecamatan Kahayan. (rdi/rdo)












