Isen MulangKalimantan Tengah

Tekankan Falsafah Huma Betang saat Lepas Jalan Sehat

65
×

Tekankan Falsafah Huma Betang saat Lepas Jalan Sehat

Sebarkan artikel ini
Tekankan Falsafah Huma Betang saat Lepas Jalan Sehat
PELETAKAN: Gubernur Kalteng, H. Agustiar Sabran melakukan peletakan batu pertama di Gereja GKE Maranatha, Sabtu (12/4). (Foto: IST)

PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Agustiar Sabran, kembali menegaskan, komitmennya untuk membangun Kalteng dengan menjunjung tinggi falsafah Huma Betang sebuah nilai luhur masyarakat Dayak yang menekankan pada kehidupan bersama dalam keberagaman dan toleransi. 

Pernyataan ini disampaikan saat melepas peserta jalan sehat dalam rangka puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-186 Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) digelar di kawasan Bundaran Besar, Palangka Raya, Sabtu (12/4).

Gubernur menyampaikan, bahwa sebagai kepala daerah, dirinya memiliki tanggung jawab besar untuk merangkul seluruh elemen masyarakat tanpa pandang bulu.

“Saya selaku Gubernur berkewajiban untuk mengayomi seluruh masyarakat tanpa membeda-bedakan kelompok, golongan, suku maupun agama,” ujarnya di hadapan ribuan peserta jalan sehat.

Agustiar juga menyampaikan, apresiasinya kepada seluruh jemaat GKE yang telah menjaga eksistensi gereja hingga usianya yang ke-186 tahun. 

Menurutnya, keberadaan GKE telah memberikan kontribusi positif dalam menjaga harmoni sosial serta memperkuat nilai-nilai kebersamaan di tengah masyarakat Kalteng.

“Semangat kebersamaan dalam keberagaman merupakan fondasi utama dalam upaya kita membangun kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Saya harap, GKE terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam menciptakan kedamaian dan kemajuan di Bumi Tambun Bungai,” tegasnya.

Acara jalan sehat ini tidak hanya menjadi ajang olahraga untuk menjaga kebugaran tubuh, tetapi juga dirangkaikan dengan sejumlah kegiatan sosial yang memperkuat semangat kebersamaan dan kepedulian sosial. 

Ketua Umum Majelis Sinode GKE, Pdt. Simpon F. Lion, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari upaya gereja untuk terlibat aktif dalam menjaga lingkungan dan mendukung kemanusiaan.

“Selain menjaga kebugaran melalui jalan sehat, kami juga mengadakan kegiatan donor darah sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. Tidak hanya itu, para peserta juga ikut memungut sampah di sekitar lokasi kegiatan sebagai upaya memelihara kebersihan Kota Palangka Raya,” ujar Pdt. Simpon.

Kegiatan jalan sehat ini menjadi semakin bermakna dengan kehadiran Gubernur  yang tidak hanya melepas peserta, tetapi juga menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan. 

Sebelum bertolak ke lokasi peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Gereja GKE Maranatha, Gubernur secara simbolis menyerahkan sejumlah bibit pohon kepada pihak gereja.

Beberapa jenis pohon yang diserahkan antara lain pohon ulin yang dikenal sebagai kayu khas Kalimantan dan memiliki nilai konservasi tinggi, pohon ketapang, pohon mangga, rambutan, serta jambu. 

Bibit-bibit ini rencananya akan ditanam di halaman Gereja GKE Maranatha sebagai bentuk nyata pelestarian lingkungan dan simbol harapan akan pertumbuhan dan keberlanjutan gereja di masa depan. (ifa/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *