Isen MulangKalimantan Tengah

Pemprov Galakkan Gerakan Tanam Cabai 

117
×

Pemprov Galakkan Gerakan Tanam Cabai 

Sebarkan artikel ini
Pemprov Galakkan Gerakan Tanam Cabai 
SAMBUTAN: Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yuas Elko sampaikan sambutan, Selasa (8/4). (Foto: IST)

PALANGKA RAYA – Pemerintah provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng), terus berupaya menanggulangi inflasi dengan melibatkan masyarakat dalam gerakan tanam cabai. Langkah ini diambil mengingat harga cabai yang cenderung mudah berfluktuasi dan berpengaruh besar terhadap inflasi.

Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, menyampaikan, bahwa pemprov Kalteng secara aktif mendukung masyarakat untuk menanam cabai di pekarangan rumah mereka sebagai salah satu solusi jangka panjang dalam mengatasi masalah fluktuasi harga cabai. 

Menurutnya, ketergantungan terhadap pasokan cabai dari luar daerah sering kali menyebabkan harga komoditas ini melonjak tajam, sehingga memberikan dampak langsung pada daya beli masyarakat.

“Sebagaimana kita ketahui, harga cabai ini gampang berfluktuasi. Terkadang harga cabai naik tinggi, yang tentunya sangat mempengaruhi biaya hidup masyarakat. Oleh karena itu, kita harapkan dengan membagikan bibit cabai kepada masyarakat, mereka bisa menanam bibit cabai tersebut di pekarangan rumah mereka. Dengan demikian, kebutuhan cabai bisa terpenuhi secara mandiri dan harga cabai tidak akan mengalami kenaikan yang signifikan,” ujar saat menghadiri konferensi pers BPS, Selasa (8/4).

Gerakan tanam cabai ini bukan hanya menjadi upaya pemprov Kalteng dalam menghadapi inflasi, tetapi juga bertujuan untuk mendorong ketahanan pangan masyarakat. Masyarakat diimbau untuk menanam cabai di halaman rumah mereka, sehingga kebutuhan cabai bisa dipenuhi secara lokal tanpa bergantung sepenuhnya pada pasokan dari luar daerah yang rentan terhadap fluktuasi harga.

Menurut data yang dihimpun, cabai merupakan salah satu komoditas yang sering mengalami lonjakan harga akibat cuaca yang tidak menentu, bencana alam, atau gangguan distribusi.

Hal ini menjadikan cabai sebagai salah satu bahan pangan yang sangat rentan terhadap gejolak harga di pasar. Oleh karena itu, upaya untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan cabai dari luar daerah dianggap penting agar masyarakat tidak terus-terusan terhimpit dengan harga yang tinggi.

Pemprov berharap bahwa program ini tidak hanya mengurangi tekanan inflasi, tetapi juga mendorong masyarakat untuk lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka. 

Selain itu, gerakan tanam cabai ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu bentuk edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya keberagaman sumber pangan lokal dan mengurangi ketergantungan pada produk impor.

“Dengan langkah ini, kami ingin masyarakat tidak hanya bergantung pada pasokan dari luar daerah. Kami juga ingin mendorong kemandirian pangan dan keberagaman konsumsi yang pada akhirnya dapat membantu menciptakan ketahanan pangan yang lebih baik di Kalteng,” pungkasnya. (ifa/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *