Mengunjungi Dubai, Kota Kaya Raya di Dunia (2)
Visi Penguasa Dubai, Uni Emirat Arab, (UEA) Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum sungguh mencengangkan. Untuk 30 tahun mendatang, Dubai akan membuka jalur taksi ke luar angkasa.
SUYANTO, Palangka Raya
MAKTOUM Bin Butit adalah orang yang mula-mula mengajak keluarganya pindah dari daerah gurun pasir untuk bermukim di tepian sungai. Ia juga menjadi pimpinan Dubai sejak 1883. Setelah Al Maktoum wafat, digantikan anaknya Sheikh Rashid Al Maktoum yang berkuasa sejak tahun 1958 hingga tahun 1990.
Di bawah kepemimpinan Sheikh Rashid itulah mulai membangun dan mengembangkan infrastruktur jalan dan membangun perumahan penduduk Dubai. Penduduk yang masih tinggal di tepian sungai, mulai dipindah daratan.
Tidak hanya itu, Sheik Rashid juga memulai membangun Pelabuhan untuk mendukung Dubai menjadi pusat perdagangan terkemuka. Beberapa Pelabuhan yang dibangun diantaranya Pelabuhan Rashid, Pelabuhan Jebel Ali, Dok Kapal Dubai, pelebaran sungai, dan Dubai World Trade Cente.
Sheikh Rashid ini juga yang mendirikan Uni Emirat Arab pada tahun 1971 untuk menjaga kemakmuran area tersebut. Ada tujuh Emir yang bergabung dalam UEA. Abu Dhabi, Ajman, Dubai, Fujairah, Ras al-Khaimah, Sharjah, dan Umm al-Qawaoin.
Sheikh Rashid menyadari, Dubai tidak selamanya menggantungkan pendapatannya dari hasil minyak bumi. Suatu saat nanti hasil minyak bumi akan habis. Sheikh Rashid berkeinginan menjadikan Dubai sebagai kota perdagangan, industri dan tujuan wisata kelas dunia.
Sayangnya belum sampai impiannya terwujud, Sheikh Rashid keburu meninggal dunia pada tahun 1990 dan digantikan anaknya Mohammed bin Rashid Al Maktoum sebagai penguasa Dubai. Penguasa baru Dubai ini tetap ingin melanjutkan impianya sang ayah menjadikan Kota Dubai sebagai pusat perdagangan dan tempat wisata kelas dunia.
Untuk mendukung sebagai kota wisata kelas dunia, di bawah kepemimpinan Mohammed bin Rashid, pada tahun 1994 mulai membangun Gedung Burj Al Arab. Gedung setinggi 321 meter di pulau buatan Teluk Persia. Burj Al Arab disebut sebagai hotel paling mewah di dunia.
Mohammed bin Rashid tak puas dengan Burj Al Arab itu. Pada tahun 2004 mulai dibangunlah sebuah gedung pencakar langit paling tinggi di dunia. Namanya Burj Khalifa. Gedung setinggi 828 meter dengan 164 lantai. Gedung itu dibangun hanya dalam waktu lima tahun dan tercatat sebagai Gedung tertinggi dunia.
Sheik Mohammed Bin Rashid sudah berpesan kepada perancang Gedung Burj Khalifa, jika di dunia ini ada Gedung yang lebih tinggi dari Burj Khalifa, tolong kabarin dan saya akan membangun yang lebih tinggi.
“Di Dubai ini tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Negara kaya banyak duit,” celetuk Iwan saat ngobrol dengan penulis. Tahun 1991, Dubai hanya punya satu gedung pencakar langit. Kini tak kurang ada 400 gedung tinggi menjulang di Dubai.
Burj Khalifa ini dibangun di tepian danau buatan. Gedung itu selain sebagai tempat berkantor pemimpin Dubai Mohammed bin Rashid juga sebagai kantor beberapa investor dunia. Juga sebagai hotel dan mall. Para wisatawan mancanegara lebih suka bermalam di Burk Khalifa.
Menariknya ketika wartawan ini mengunjungi Burj Khalifa, di lantai paling atas dijadikan sebagai arena terjun payung. Para tamu hotel yang punya hoby terjun payung bisa memanfaatkan ketinggian Gedung tersebut. Tidak perlu pesawat terbang. Pengunjung cukup menuju lantas paling atas, menggunakan parasut, lalu meloncat dari Gedung itu.
Di danau buatan itu sudah dibangun tempat pendaftaran para penerjun. Sehingga para penerjun tidak akan kesulitan untuk mencari pendaratanya. Inilah yang membuat hotel Burj Khalifa yang semakin digemari turis-turis mancanegara.
Yang mengagetkan. Perdana Menteri Mohammed bin Rashid ternyata sudah merancang untuk membuka jalur taksi ke luar angkasa. Visi ini akan diwujudkan 30 tahun yang akan datang. Sebagai penjajakan, Dubai telah menerbangkan pesawat ulang alik menuju ke bulan. Ini menjadi orang asia pertama yang menuju ke bulan.
“Sayang astronot dari Dubai itu tidak bisa mendarat di bulan karena cuaca berkabut. Namun pesawat ulang alik itu sempat memfoto dan merekam semua kejadian yang ada di bulan,” kata Iwan.
Untuk menerbangkan astronotnya ke bulan, Dubai menyeleksi dua ribuan pilot professional. Setelah terpilih satu pilot yang dianggap handal, makai ia diterbangkan ke luar angkasa menuju ke bulan. (bersambung)