PALANGKA RAYA – Upaya menjaga kelestarian lingkungan pesisir di Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali diperkuat melalui kegiatan Pelatihan dan Penanaman Mangrove yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Kalteng melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan).
Kegiatan yang menyasar masyarakat pesisir tersebut berlangsung di Desa Sungai Bundung, Kabupaten Sukamara, pada 7 sampai dengan 8 Desember 2025.
Kepala Dislutkan Provinsi Kalteng, Sri Widanarni, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi pemerintah provinsi dan pemerintah daerah dalam meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap ekosistem pesisir.
“Pelatihan dan penanaman mangrove ini bertujuan untuk mendorong terlaksananya edukasi sekaligus aksi nyata dalam pelestarian ekosistem mangrove di kawasan pesisir Kabupaten Sukamara,” ujarnya di ruang kerjanya, Selasa (9/12/25).
Dia menambahkan bahwa keberhasilan program konservasi tidak lepas dari peran aktif masyarakat. “Kegiatan ini diharapkan memberikan manfaat berupa meningkatnya pengetahuan masyarakat serta menumbuhkan kepedulian terhadap pentingnya menjaga ekosistem mangrove untuk keberlanjutan lingkungan dan kehidupan masyarakat pesisir,” jelasnya.
Sri menegaskan bahwa pemerintah provinsi akan terus mendukung berbagai kegiatan konservasi pesisir.
“Pemerintah Provinsi Kalteng sangat mendukung kegiatan ini sebagai upaya menumbuhkan rasa peduli untuk menjaga ekosistem dan kelestarian mangrove. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin memahami pentingnya mangrove yang berfungsi sebagai pelindung pesisir, habitat biota laut, dan penopang ekonomi masyarakat nelayan,” tegasnya.
Apresiasi juga datang dari Pemerintah Desa Sungai Bundung. Kaur Tata Usaha dan Umum Desa Sungai Bundung, Abdul Samad, mewakili kepala desa, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah provinsi.
“Terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kalteng dan Dislutkan, khususnya Gubernur, Agustiar Sabran, atas pelaksanaan pelatihan dan penanaman mangrove di Desa Sungai Bundung. Kami berharap kegiatan ini dapat rutin dan berkelanjutan demi terjaganya ekosistem mangrove,” katanya.
Kegiatan tersebut diikuti 25 peserta aktif dan melibatkan aparat desa serta Tim Dislutkan Provinsi Kalteng melalui Bidang Kelautan dan Pesisir. (ifa/abe)
