PALANGKA RAYA – Gerakan Literasi Kita Suci yang menjadi program unggulan Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Agustiar Sabran mendapat dorongan kuat dari Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama Kalteng.
Program ini bertujuan memastikan, siswa mampu membaca kitab suci sesuai agama masing-masing, sekaligus menanamkan nilai moral dan spiritual dalam pembelajaran.
Pada pertemuan di Kanwil Kemenag, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Kalteng Muhammad Reza Prabowo menjelaskan bahwa digitalisasi pendidikan yang sedang dibangun Pemprov selaras dengan visi literasi keagamaan tersebut.
Ia menekankan, perlunya sinergi agar kegiatan pembelajaran agama di sekolah dan madrasah dapat berjalan lebih terarah dan terukur.
“Kita ingin tunjukkan bahwa kita bersinergi. Pak Gubernur tidak ingin ada siswa lulus tetapi tidak bisa membaca kitab suci,” kata Reza.
Untuk mendukung gerakan ini, Disdik juga membuka program guru tamu, yakni guru Kemenag atau penyuluh agama yang dapat mengajar mengaji dan literasi kitab suci di SMA/SMK/SLB.
Kakanwil Kemenag, Yusi Abdhian menyatakan, bahwa program literasi keagamaan sangat penting sebagai modal karakter generasi muda.
“Program Bapak Gubernur luar biasa karena mengangkat harkat martabat SDM. Literasi kitab suci ini akan memperkuat semangat belajar dan menanamkan nilai moral sejak dini,” ujarnya.
Kolaborasi keduanya diharapkan memperkuat pendidikan berkarakter dan memastikan generasi muda Kalteng tumbuh dengan kecakapan spiritual yang kuat. (ifa/abe)












