KUALA KURUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) menggelar, Evaluasi Inovasi Daerah Tahun 2025 berlangsung di Aula Bapperida, Jumat (5/12/2025) lalu.
Sekretaris Bapperida Gumas, Pridledi membuka, acara tersebut dan menegaskan, bahwa inovasi merupakan kunci peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik.
“Inovasi adalah cara kita mempercepat pembangunan dan pelayanan publik. Karena itu, inovasi harus menjadi budaya, bukan hanya kegiatan sesaat,” kata Pridledi mewakili Kepala Bapperida Gumas, Yantrio Aulia.
Pridledi juga menjelaskan, bahwa perkembangan indeks inovasi Kabupaten Gumas selama empat tahun terakhir menunjukkan dinamika yang perlu menjadi evaluasi bersama. Tahun 2021 berada pada posisi 345, naik signifikan ke posisi 159 pada 2022, sempat menurun pada 2023 dan kembali naik ke posisi 158 kategori inovatif pada 2024.
“Hari ini, kita melakukan pembelajaran dan pembenahan. Kita mempersiapkan diri untuk penilaian IGA 2026 agar Gunung Mas lebih kompetitif dan inovatif,” ujarnya.
Kabid Riset dan Inovasi Daerah, Vina Valentina Pasaribu, dalam laporannya menjelaskan, bahwa evaluasi ini difokuskan untuk memastikan kelengkapan data dukung inovasi daerah Tahun 2025 sekaligus persiapan penginputan inovasi Tahun 2026 pada aplikasi Innovative Government Award (IGA) Kemendagri.
“Dokumentasi inovasi adalah indikator kinerja daerah. Jika data lengkap, maka penilaian dan peningkatan indeks inovasi dapat dicapai,” pungkasnya.
Evaluasi ini, juga menghadirkan narasumber teknis dari Tim Inovasi Daerah Bapperida, yakni Dr. Antonius Anu, Vina Valentina Pasaribu serta Evy Asthania Sari dengan peserta terdiri dari para inovator dan operator OPD di lingkup Pemkab Gumas. (nya/abe)
