Isen MulangKalimantan Tengah

Dorong Perpustakaan jadi Pusat Pengembangan SDM 

31
×

Dorong Perpustakaan jadi Pusat Pengembangan SDM 

Sebarkan artikel ini
SAMPAIKAN: Plt Sekda Provinsi Kalteng, Leonard S. Ampung saat menyampaikan sambutan, Kamis (4/12/2025).Foto: IST

PALANGKA RAYA – Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Kalimantan Tengah (Kalteng) tidak hanya diukur dari pembangunan infrastruktur, tetapi juga melalui penguatan peran perpustakaan sebagai pusat ilmu pengetahuan dan budaya. 

Hal ini ditegaskan oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalteng, Leonard S. Ampung saat membuka Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Perpustakaan di Aula Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Kamis (4/12/2025).

Leo menekankan, bahwa perpustakaan memiliki peran strategis dalam meningkatkan literasi, pengetahuan dan kemampuan masyarakat, termasuk dalam melestarikan kearifan lokal.

Rakorda Perpustakaan dianggap sebagai momentum penting untuk mendorong transformasi dan pengembangan perpustakaan di seluruh wilayah Kalteng.

“Kita memiliki tantangan sekaligus peluang yang unik. Dari wilayah pesisir hingga pedalaman, dari kota hingga desa-desa di sepanjang sungai, akses terhadap informasi dan bahan bacaan yang berkualitas harus dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Kalteng. Karena itu, pengembangan perpustakaan harus inklusif, berkeadilan dan menjawab kebutuhan spesifik setiap daerah,” tegas Leo.

Dalam arahannya, Sekda menekankan empat strategi utama pengembangan perpustakaan. Pertama, penguatan peran perpustakaan berbasis kearifan lokal agar menjadi “living document” bagi budaya Kalteng, termasuk pelestarian bahasa daerah, cerita rakyat, seni dan pengetahuan tradisional tentang pengelolaan hutan dan sungai.

Kedua, akselerasi transformasi digital melalui pembangunan Perpustakaan Digital Daerah, sehingga masyarakat di daerah terpencil tetap memiliki akses ilmu pengetahuan. 

Ketiga, sinergi lintas perangkat daerah untuk pengembangan perpustakaan, termasuk Dinas Kominfo, Pendidikan dan Kebudayaan, Pemberdayaan Masyarakat serta Koperasi dan UKM. 

Keempat, peningkatan kapasitas pengelola perpustakaan agar berperan sebagai manajer pengetahuan dan agen perubahan di masyarakat.

Leo berharap, Rakorda ini menjadi forum strategis untuk mengevaluasi peta jalan pengembangan perpustakaan, berbagi praktik terbaik serta memperkuat komitmen pemangku kepentingan dalam meningkatkan budaya literasi masyarakat.

Kegiatan ini juga diwarnai dengan penyerahan penghargaan kepada Dinas Perpustakaan dan Arsip dari 14 kabupaten atau kota sebagai apresiasi atas peran aktif mereka dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat dan penyelenggaraan survei Tingkat Gemar Membaca.

“Perpustakaan harus kita dorong menjadi pusat pembelajaran sepanjang hayat yang mampu menjawab tantangan zaman,” pungkas Leonard S. Ampung. (ifa/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *