PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) menegaskan, pentingnya data berkualitas sebagai fondasi perencanaan pembangunan daerah melalui acara Penganugerahan SIDARA Award Tahun 2025 di Aula Bapenda Provinsi Kalteng, Jumat (5/12/25) malam.
Pemprov memberikan penghargaan kepada produsen data dan tim operator terbaik yang berkontribusi dalam penginputan data desa ke dalam Aplikasi Sistem Data Sektoral (SIDARA).
“Data adalah fondasi utama dalam menentukan arah, sasaran dan kebijakan pembangunan. Tanpa data yang akurat dan mutakhir, kita akan kesulitan dalam menetapkan prioritas program pembangunan yang tepat,” jelas Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng, Leonard S. Ampung.
“Diperlukan terobosan dan inovasi agar kendala dalam pengelolaan data dapat diatasi sehingga kualitas data semakin baik. SIDARA menjadi salah satu sistem yang mendukung Transformasi Digital menuju Satu Data Indonesia serta penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE),” ucapnya.
Kepala Dinas PMD Provinsi Kalteng, Aryawan menegaskan, pentingnya peran produsen data dan tim operator.
“Peran produsen data dalam menyediakan data akurat serta tim operator yang menginput data desa sangat strategis. Data ini digunakan untuk membangun profil desa, menggambarkan kondisi riil dan memetakan keunggulan maupun kelemahannya. Dengan demikian, desa dapat membuka peluang kerja sama antar-desa maupun dengan pihak ketiga sebagai bagian dari pembangunan menuju desa mandiri,” ucapnya.
Berdasarkan hasil penilaian, Kabupaten Seruyan meraih Juara I Produsen Data Terbaik, Kabupaten Pulang Pisau Juara II, Kabupaten Kapuas Juara III, dan Kabupaten Katingan Harapan I. Sementara itu, SIDARA meraih Juara II kategori OPD Provinsi atas komitmennya dalam mendukung program riset dan inovasi daerah.
“Penilaian dilakukan secara objektif berdasarkan beberapa indikator, seperti komitmen pimpinan, validitas dan kualitas data, ketepatan data, digitalisasi informasi, responsivitas, komunikasi, dan keaktifan. Semua indikator ini tercantum dalam petunjuk teknis sehingga penilaian dilakukan secara terbuka dan transparan,” terangnya.
Dari hasil pengumpulan data desa/kelurahan yang dilakukan hingga 25 November 2025, total progres mencapai 83,62 persen.
“Beberapa daerah sudah mencapai 100 persen, seperti Barito Timur, Sukamara dan Seruyan, sementara Kota Palangka Raya masih 23,33 persen. Ini menjadi perhatian kita untuk percepatan pengumpulan data,” pungkasnya. (ifa/abe)
