Palangka Raya

Pemko Bangun Tembok Pertahanan Pemuda

17
×

Pemko Bangun Tembok Pertahanan Pemuda

Sebarkan artikel ini
KOMITMEN BERSAMA : Seluruh peserta workshop menyerukan komitmen pencegahan radikalisme dan intoleransi, Jumat (5/12/2025).RICKY THEODORUS/RADAR KALTENG

Untuk Mencegah Arus Ekstremisme di Era Digital

PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya menegaskan perlunya meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran paham radikal dan intoleransi yang kian adaptif dengan memanfaatkan ruang digital.

Sikap tersebut ditegaskan saat Workshop Pencegahan dan Deteksi Dini Radikalisme, Terorisme dan Intoleransi bagi pemuda lintas iman yang dibuka Wali Kota Fairid Naparin melalui Wakil Wali Kota Achmad Zaini di salah satu hotel di Kota Palangka Raya, Jumat (5/12/2025).

Di hadapan para peserta lintas keyakinan, Achmad Zaini mengingatkan bahwa kelompok ekstrem semakin aktif menyasar anak muda melalui media sosial, algoritma digital, hingga ruang pertemanan virtual. Karena itu, generasi muda harus menjadi benteng pertama dalam menjaga toleransi dan persatuan.

“Perkembangan teknologi menjadi celah baru bagi penyebaran ideologi ekstrem. Pemuda tidak boleh hanya menjadi konsumen informasi, tetapi harus mampu mendeteksi tanda-tanda radikalisme sejak awal,” tegasnya.

Ia menekankan, keberhasilan pencegahan radikalisme tidak cukup mengandalkan aparat atau lembaga tertentu saja. Diperlukan jejaring kolaboratif lintas iman, pemerintah, komunitas, hingga keluarga.

Menurutnya, workshop ini harus menjadi gerakan yang berkelanjutan, bukan agenda seremonial saja. Mengingat pembinaan terhadap pemuda menjadi kunci menjaga Palangka Raya tetap aman, toleran, dan harmonis.

“Ini bukan kegiatan satu hari. Pemerintah kota berkomitmen memperkuat edukasi, dialog, dan kerja sama lintas sektor untuk menghadang potensi radikalisme sejak akarnya,” ucapnya.

Kegiatan ini menghadirkan pemuda dari berbagai organisasi keagamaan di Palangka Raya, yang diharapkan mampu menjadi katalis dalam membangun ruang pergaulan yang inklusif dan menolak segala bentuk kekerasan berbasis ideologi. (ter/ens)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *