PALANGKA RAYA – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Muhammad Rus’an, menyampaikan pesan kuat mengenai pentingnya wawasan kebangsaan sebagai fondasi utama persatuan Indonesia.
Hal itu disampaikannya Pembukaan Sekolah Wawasan Kebangsaan Tahun 2025 di Aula Rahan Pumpung Hapakat Kantor Kesbangpol Kalteng, Senin (1/12/2025).
Dalam sambutannya, Rus’an menegaskan bahwa keragaman yang dimiliki Indonesia merupakan kekayaan luar biasa. Namun, ia mengingatkan, bahwa keberagaman juga membutuhkan perekat yang kokoh agar tidak menggoyahkan persatuan bangsa.
“Perekat itu adalah wawasan kebangsaan, sebuah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” ujarnya.
Rus’an menyoroti pesatnya arus informasi dan berbagai isu global yang berpotensi memecah belah. Menurutnya, keberadaan pusat pendidikan wawasan kebangsaan memiliki peran strategis sebagai benteng moral bagi seluruh komponen bangsa.
Ia menjelaskan, bahwa Sekolah Wawasan Kebangsaan bukan hanya sebuah bangunan atau tempat pelatihan, melainkan ruang untuk menanamkan kembali nilai-nilai luhur Pancasila.
Tempat ini diharapkan menjadi arena dialog terbuka, merajut kebhinekaan, menyelesaikan perbedaan dengan semangat kekeluargaan, serta melahirkan generasi baru yang nasionalis, berakhlak mulia dan siap menjadi agen perubahan positif.
“Sekolah kebangsaan ini akan menjadi rumah bagi seluruh elemen masyarakat ASN, pelajar, mahasiswa, tokoh agama, hingga organisasi kemasyarakatan, untuk memperkuat jati diri bangsa dan ketahanan nasional,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Rus’an juga mengajak seluruh pihak, baik pemerintah daerah, swasta, akademisi maupun masyarakat, untuk berpartisipasi aktif mendukung program Pemerintah Provinsi Kalteng dalam memperkuat wawasan kebangsaan.
Ia berharap, upaya ini membawa berkah dan semakin memperkokoh persatuan nasional menuju Indonesia yang maju, berdaulat dan berkepribadian.
“Mari kita jadikan sekolah ini sebagai cahaya penerang yang terus mengingatkan kita akan komitmen dasar berbangsa dan bernegara. Semoga langkah ini memperkuat persatuan demi terwujudnya Indonesia Emas 2045,” tutupnya. (ifa/abe)
