Kalimantan Tengah

Gubernur Sebut Kritik Itu Vitamin untuk Perbaikan

46
×

Gubernur Sebut Kritik Itu Vitamin untuk Perbaikan

Sebarkan artikel ini
Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran.Foto: IST

PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Agustiar Sabran menegaskan, bahwa dirinya tidak anti terhadap kritik dan membuka ruang selebar-lebarnya bagi masyarakat untuk memberikan masukan demi perbaikan pembangunan di daerah. 

Hal itu disampaikan Gubernur dalam acara Wisuda Sarjana XXXIX dan Magister XVI Tahun 2025 di Aula UIN Palangka Raya, Rabu (26/11/2025).

Di hadapan ratusan mahasiswa, Agustiar menekankan bahwa seorang pemimpin harus memiliki keteguhan hati, kerendahan diri, dan kemauan mendengar suara rakyat. Baginya, kritik bukan ancaman, melainkan dorongan untuk menjadi lebih baik.

“Saya terbuka untuk kritik. Saya senang membaca komentar-komentar masyarakat. Kalau itu kritik yang baik, saya anggap sebagai vitamin untuk memperbaiki diri,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa selama ini dirinya jarang membalas komentar di media sosial, bukan karena mengabaikan, melainkan agar tidak terjebak dalam perdebatan yang tidak produktif.

“Kalau saya balas, apa bedanya saya dengan mereka? Lebih baik saya dengarkan, saya senyumi dan saya buktikan dengan kerja,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur juga menjelaskan, bahwa kepemimpinannya sejak sembilan bulan menjabat selalu mengedepankan prinsip transparansi dan keterbukaan. Ia menilai kritik sebagai salah satu alat pengontrol agar kebijakan pemerintah tetap berada di jalur yang benar.

Agustiar menegaskan bahwa membangun Kalteng tidak dapat dilakukan sendiri. Ia membutuhkan dukungan, pemikiran dan pengawasan dari seluruh elemen masyarakat, termasuk akademisi dan mahasiswa.

“Kami pemimpin baru, masih terus belajar. Kalau ada yang salah, jangan sungkan untuk mengingatkan kami. Justru itu tanda sayang pada daerah,” katanya.

Orang Nomor Satu di Bumi Tambun Bungai itu juga berjanji, bahwa dirinya tidak akan alergi terhadap kritik apa pun, selama disampaikan dengan niat yang baik dan berdasarkan fakta.

Ia pun menutup pesannya dengan dorongan agar mahasiswa turut berperan aktif dalam mengawal pembangunan daerah melalui analisis, masukan dan kritik konstruktif.

“Mahasiswa adalah penggerak perubahan. Kritik kalian sangat berharga untuk memajukan daerah ini,” tutupnya. (ifa/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *