Feature

Semua Biaya Pengobatan Ditanggung Pemprov

284
×

Semua Biaya Pengobatan Ditanggung Pemprov

Sebarkan artikel ini
DI RUMAH SAKIT : Gubernur Agustiar Sabran mengunjungi peserta Pesparani Kalteng 2025 yang sedang dirawat di RS Betang Pambelum Palangka Raya, Minggu malam (23/11/2025).RICKY THEODORUS/RADAR KALTENG

Saat Gubernur Agustiar Sabran mengunjungi Peserta Pesparani yang Diduga Keracunan

Malam itu, ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Betang Pambelum Palangka Raya terasa lebih padat dari biasanya. Di antara keluarga, panitia, dan tenaga medis yang hilir-mudik, satu pemandangan mencuri perhatian: Gubernur Kalimantan Tengah Agustiar Sabran berjalan cepat menyusuri lorong rumah sakit, meski wajahnya tampak kelelahan dan rasa tidak enak badan sembari mengenakan masker.

RICKY THEODORUS, Palangka Raya

BUKAN agenda resmi. Bukan pula kunjungan yang dipersiapkan sebelumnya. Dengan kondisi tubuh yang kurang fit, Gubernur Agustiar Sabran tetap memilih untuk datang menjenguk puluhan peserta Pesparani I Katolik Provinsi Kalimantan Tengah yang diduga mengalami keracunan makanan, Minggu malam (23/11/2025). Jam menunjukkan pukul 19.40 WIB ketika mantan anggota DPR RI itu tiba di RS Betang Pambelum.

Di ruang perawatan, para peserta yang kebanyakan remaja dan orang dewasa tampak terbaring dengan selang infus menempel di tangan. “Saya doakan semua cepat pulih. Yang penting fokus pada pemulihan dulu,” kata Agustiar sambil menggenggam tangan salah satu peserta Pesparani yang terbaring lemas di tempat tidur.

Dari 38 peserta yang mengalami gejala keracunan, 24 orang masih bertahan di rumah sakit. Menurut dokter jaga, kondisi mereka bervariasi: 14 orang harus rawat inap, 5 orang sedang persiapan pulang, dan 5 orang lainnya menjalani screening lanjutan. Seluruhnya berasal dari kontingen Kota Palangka Raya.

Di tengah kepadatan ruang perawatan, suara Agustiar Sabran terdengar tegas, namun menenangkan: “Biaya pengobatan dan perawatan seluruh peserta ditanggung Pemprov (Kalteng). Tidak ada yang dibiarkan menanggung sendiri,” katanya kepada keluarga yang tampak cemas.

Kunjungan malam itu bukan sekadar formalitas. Beberapa peserta bahkan memberi senyum kecil ketika gubernur menyapa mereka satu per satu. Di balik sorotan publik mengenai insiden keracunan ini, suasana hangat justru terbangun di ruang perawatan: solidaritas, kepedulian, dan kehadiran yang menenangkan di saat-saat tak terduga.

Kejadian ini juga menggugah panitia Pesparani untuk melakukan evaluasi mendalam terkait penyediaan konsumsi. Sementara itu, pihak rumah sakit memastikan pemantauan ketat terhadap seluruh peserta hingga benar-benar pulih.

Malam semakin larut ketika Gubernur Agustiar Sabran meninggalkan RS Betang Pambelum. Tubuhnya masih terlihat lesu, tapi ia sempat berpesan kepada tenaga medis. “Tolong jaga anak-anak kita baik-baik.” Sebuah kalimat sederhana, namun menggambarkan betapa empati dapat hadir, bahkan ketika pemimpin sendiri sedang tidak berada dalam kondisi terbaiknya. (ter/ens)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *