Utama

38 Peserta Pesparani Kalteng Diduga Keracunan

328
×

38 Peserta Pesparani Kalteng Diduga Keracunan

Sebarkan artikel ini
DIDUGA KERACUNAN : Puluhan peserta kontingen Pesparani I Kalteng tahun 2025 diduga keracunan usai makan nasi kotakan setelah misa penutupan di GOR Jalan Tjilik Riwut Km 5 Palangka Raya, Minggu siang (23/11/2025). Tampak Gubernur Agustiar Sabran langsung meninjau peserta Pesparani yang menjalani perawatan di RS Betang Pambelum.FOTO WARGA UNTUK RADAR KALTENG

Puluhan Orang Dilarikan ke RS Pambelum Setelah Makan Nasi Kotak di GOR Pal 5

PALANGKA RAYA – Puluhan peserta Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik I tingkat Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2025 diduga mengalami keracunan usai menikmati makanan dalam kotakan di GOR Serbaguna, Jalan Tjilik Riwut Km 5, Palangka Raya, Minggu (23/11/2025). Kabarnya peserta yang diduga keracunan itu berasal dari kontingen Palangka Raya.

Informasi yang dihimpun, sebanyak 38 peserta Pesparani mengalami gejala sakit perut, mual, pusing, muntah dan mencret. Lantaran adanya dugaan keracunan, panitia bidang kesehatan langsung merujuk para peserta ke RS Betang Pambelum.

Mereka yang diduga keracunan itu setelah sebelumnya makan makanan dalam kotakan yang disiapkan pihak katering. Makanan kotakan itu dikonsumsi setelah misa penutupan Pesparani I tingkat Provinsi Kalteng tahun 2025 atau sebelum upacara penutupan yang dihadiri Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo serta forkopimda.

Hingga pukul 18:40 WIB Minggu (23/11/2025), petugas RS masih melakukan perawatan intens terhadap para pasien di ruang IGD. Nampak keluarga pasien menunggu di area lobi sambil menantiukan hasil penanganan medis RS Betang Pambelum.

Rusriendi (62), salah satu orang tua peserta Pesparani yang dirawat mengungkapkan anaknya, Evan (31), menyantap makan siang berupa nasi kotak dari penyedia katering pada pukul 11:30 WIB. “Waktu di rumah, anak saya muntah delapan kali. Saya takut dia kekurangan cairan, makanya saya bawa ke sini. Sampai di RS, dia masih muntah empat kali dan ke wc empat kali,” ungkapnya.

Menurut Rusriendi, setibanya di RS, lobi dan ruang IGD sudah dipenuhi peserta Pesparani lainnya. Mulai dari orang dewasa hingga remaja yang mengalami gejala serupa. Makanan yang disediakan berupa ayam suwir, nasi, telur dadar, bihun, dan pisang.

Sementara itu, Kepala DPMPTSP Provinsi Kalteng yang juga merupakan Ketua Pelaksana Pesparani Kalteng Sutoyo menjelaskan, menurut keterangan dokter sebanyak 38 orang yang tercatat diduga mengalami keracunan setelah makan nasi kotakan. Ada 24 diantaranya masih bertahan di RS Betang Pambelum. “Dari 24 orang itu, hanya satu orang yang masih muntah. 14 orang peserta harus rawat inap. Lima persiapan pulang, dan lima lainnya melakukan screening,” ungkapnya.

Dijelaskannya, waktu peserta menyantap nasi kotak diketahui beragam. Ada yang makan kurang lebih pukul 10:00 hingga pukul 11:00 WIB, dan ada yang menyantap makanan pukul 12:00 WIB. “Yang masuk (ke RS) pun tidak sama. Karena sesuai dengan kondisi badannya. Yang masuk pertama tadi kurang lebih ada yang jam 2, jam 3,” ungkap Sutoyo.

Namun dia belum bisa memastikan ketika ditanya apakah makanan yang dikonsumsi basi atau tidak. “11 kabupaten/kota yang ikut memesan makanan dari katering yang berbeda. Kebetulan yang kena musibah ini kontingen Palangka Raya. Kita bersyukur kontingen lain tidak masalah,” ucapnya.

Menurut Sutoyo, pihak penyedia katering dari proses, pengantaran, hingga penyajian sudah memenuhi syarat. Ia juga mengatakan, beberapa peserta memang memilih untuk ikut misa penutupan Pesparani terlebih dahulu, sebelum menyantap makanan yang sudah dibagikan.

Sutoyo mengaku, secara penuh menanggung seluruh biaya pengobatan bagi peserta kontingen Pesaparani yang dirawat di RS Betang Pambelum itu. “Panitia berharap dan berdoa kepada peserta yang dirawat segera pulih dan kembali sehat,” ucapnya. (ter/ens)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *