PALANGKA RAYA – Aksi balap liar di sejumlah ruas jalan Kota Palangka Raya masih menjadi salah satu keresahan warga. Tak jarang pula para pelaku balap liar membahayakan pengguna jalan lain.
Hampir setiap akhir pekan di beberapa ruas jalan seperti Jalan Diponegoro, Jalan Soekarno, Jalan A. Yani menuju Jalan Dr. Murjani, dan Adonis Samad, digunakan sebagai sirkuit balap liar.
Namun, tidak hanya pelaku aksi balap liar saja, ada pula masyarakat yang kadang terlihat membawa kendaraannya secara ugal-ugalan.
Untuk menekan laju kendaraan yang kerap melebihi batas aman serta meningkatkan keamanan warga di kawasan permukiman, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palangka Raya melakukan pemasangan speed bump di sejumlah ruas jalan yang dikenal rawan kecelakaan dan kerap digunakan oleh pelaku balap liar.
Pemasangan speed bump juga sebagai tindak lanjut dari arahan Wali Kota Palangka Raya, agar Dishub dapat terus berkolaborasi dengan Satlantas Polresta dan Satpol PP dalam penanganan balap liar serta peningkatan keselamatan berlalu lintas.
“Pemasangan speed bump ini merupakan bagian dari rekayasa lalu lintas sekaligus upaya meredam potensi gangguan ketertiban. Banyak laporan warga soal aksi kebut-kebutan yang bahkan pernah memakan korban. Contohnya di Jalan Garuda, terutama malam minggu lewat pukul dua dini hari, kawasan itu kerap jadi arena balap liar padahal berada di lingkungan perumahan,” ucap Plt. Kepala Dishub Kota Palangka Raya, Hadi Suwandoyo, ketika disambangi oleh Radar Kalteng, Sabtu (22/11/2025).
Ia menjelaskan beberapa titik dipilih karena kerap menjadi lokasi balap liar atau memiliki tingkat kecepatan yang tinggi, seperti Jalan Adonis Samad, Jalan Bukit Keminting, Jalan Garuda, dan Jalan Murjani. Selain itu, fasilitas serupa juga dipasang di kawasan publik seperti sekolah, permukiman, dan rumah ibadah.
Hadi menyampaikan, sebelumnya pihaknya beserta Satpol PP melakukan gelar operasi guna menindaklanjuti laporan adanya aksi balap liar. “Saat kami turun bersama Satpol PP, masih ada pengendara yang nekat kebut-kebutan dan membahayakan orang lain. Tujuan kami bukan hanya menghentikan balap liar. Di beberapa titik, kecepatan pengendara memang sering melebihi batas. Dengan adanya speed bump ini, mereka akan mengurangi laju kendaraan dan mengurangi risiko kecelakaan,” jelasnya.
Selain titik rawan balap liar, Salah satu lokasi pemasangan terbaru berada di Jalan Temanggung Tandang. Ini dilakukan setelah adanya laporan dari pengurus masjid setempat. “Di sana pernah ada warga yang terserempet truk sepulang belanja. Menjelang salat Jumat pun ada yang melaju kencang. Atas usulan masyarakat dan lingkungan masjid, speed bump akhirnya dipasang,” tambahnya.
Dengan adanya pemasangan speed bump ini diharapkan dapat meningkatkan keselamatan pengguna jalan serta mengurangi gangguan ketertiban akibat aksi kebut-kebutan, baik di jalan umum maupun di wilayah permukiman penduduk. (ter/rdo)












