PALANGKA RAYA – Dalam rangkaian kunjungan kerja di tiga kabupaten, Barito Utara, Murung Raya, dan Barito Timur, Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Agustiar Sabran tidak hanya menyalurkan 26.836 paket pasar murah, tetapi juga menekankan, pentingnya penguatan pendidikan karakter dan pelestarian budaya daerah di lingkungan sekolah.
Saat berdialog dengan para kepala sekolah, guru, dan orang tua di SMAN 4 Muara Teweh, SMAN 1 Puruk Cahu, dan SKH Negeri 1 Tamiang Layang, Gubernur menegaskan bahwa proses pendidikan tidak cukup hanya berfokus pada aspek akademik.
Ia meminta, seluruh unsur pendidikan memperkuat pembinaan karakter, memberikan keteladanan yang konsisten dan memastikan lingkungan belajar kondusif bagi perkembangan peserta didik.
“Anak-anak kita sedang berada pada tahap perkembangan yang sangat menentukan masa depan mereka. Penguatan edukasi, pembinaan karakter dan keteladanan dari guru dan orang tua sangat dibutuhkan,” ujar Gubernur, Senin (17/11/2025).
Selain itu, Gubernur juga mendorong satuan pendidikan untuk menghidupkan kembali praktik pelestarian budaya daerah.
Ia menginstruksikan, agar sekolah membiasakan peserta didik menyanyikan lagu-lagu daerah di samping Lagu Indonesia Raya dalam kegiatan resmi dan kegiatan harian tertentu.
Menurutnya, langkah tersebut merupakan bagian dari upaya memperkuat identitas lokal sekaligus menumbuhkan kecintaan peserta didik terhadap daerah dan bangsa.
“Melestarikan budaya daerah adalah tanggung jawab bersama. Melalui pembiasaan yang sederhana seperti menyanyikan lagu-lagu daerah, kita menanamkan rasa bangga dan identitas pada generasi muda,” tegasnya.
Dalam kunjungannya, Gubernur turut meninjau sarana prasarana pendidikan, pelaksanaan digitalisasi sekolah, Program Makan Bergizi Gratis (MBG), layanan pemeriksaan kesehatan gratis, serta aktivitas penanaman pohon oleh peserta didik.
Ia berharap, seluruh program tersebut dapat mendukung pembentukan karakter, kesehatan dan kualitas belajar siswa.
Orang Nomor Satu di Bumi Tambun Bungai itu menekankan bahwa kemajuan sumber daya manusia Kalteng tidak hanya ditentukan oleh fasilitas pendidikan, tetapi juga oleh pola asuh, budaya sekolah serta sinergi antara pendidik dan orang tua.
“Komitmen, kemauan dan disiplin harus terus ditanamkan kepada anak-anak kita. Ini adalah fondasi untuk meraih cita-cita dan menjauhkan mereka dari pengaruh negatif,” tutupnya. (ifa/abe)












