Isen MulangKalimantan Tengah

Program MBG Peluang Ekonomi Lokal bagi Petani, Nelayan dan UMKM

30
×

Program MBG Peluang Ekonomi Lokal bagi Petani, Nelayan dan UMKM

Sebarkan artikel ini
DISKUSI: Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Kalteng, Herson B. Aden (tengah) saat Diskusi Mekanisme Pemantauan Kebijakan Program MBG, Senin (17/11/2025). Foto: IST

PALANGKA RAYA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai membuka peluang besar bagi berbagai pelaku ekonomi lokal, mulai dari petani, nelayan, UMKM pengolahan pangan, hingga koperasi. 

Hal tersebut disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Herson B. Aden, dalam Diskusi Mekanisme Pemantauan Kebijakan Program MBG, Senin (17/11/2025).

Dalam pemaparannya, Herson menegaskan, bahwa MBG tidak hanya berfungsi sebagai program pemenuhan gizi peserta didik, tetapi juga menjadi penggerak baru perekonomian daerah. 

Dengan kebutuhan pangan harian sekolah yang tinggi, mulai dari beras, telur, ayam, ikan, sayuran, hingga produk olahan lokal program ini menciptakan permintaan yang stabil, sehingga mampu mendorong produksi dan distribusi komoditas lokal.

“Program MBG membuka peluang besar bagi petani, nelayan, UMKM, koperasi, dan berbagai pelaku ekonomi lainnya. Permintaan pangan dari sekolah-sekolah akan terus berlangsung setiap hari, sehingga memberikan pasar yang pasti dan berkelanjutan,” ujarnya.

Selain memperkuat rantai pasok lokal, Herson menyebut MBG sejalan dengan target pemerintah pusat yang menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 8 persen pada 2029 sebagai bagian dari visi Indonesia Emas 2045. Kontribusi daerah seperti Kalteng dinilai sangat penting untuk mencapai target tersebut.

Meski demikian, Herson optimistis peluang ekonomi yang tercipta dari program MBG akan berdampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi daerah. 

Menurutnya, permintaan pangan yang konsisten dari sekolah-sekolah dapat memperluas pasar bagi petani dan UMKM, memperkuat produksi lokal, hingga menciptakan lapangan kerja baru di sektor distribusi dan pengolahan pangan.

Ia berharap kegiatan uji petik yang digelar kali ini dapat memperkuat instrumen pemantauan dan evaluasi program demi memastikan manfaat ekonomi yang lebih merata dan berkelanjutan bagi masyarakat Kalteng. (ifa/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *