Mengantisipasi Terjadi Bencana Seperti Banjir
PALANGKA RAYA – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya Jati Asmoro mengingatkan masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Kahayan agar memberi perhatian lebih pada kelompok rentan dalam menghadapi potensi banjir di musim hujan atau saat cuaca ekstrem.
Jati Asmoro menilai, intensitas hujan tinggi yang terjadi belakangan ini, bukan hanya meningkatkan risiko banjir sja. Tapi juga memicu ancaman lain seperti longsor tepian sungai, arus deras, hingga kerusakan struktur di permukiman warga.
“Kondisi cuaca ekstrem akhir-akhir ini harus menjadi alarm bagi warga yang tinggal di tepi sungai. Tidak hanya soal banjir, tetapi juga stabilitas tanah dan arus air,” kata anggota dewan itu, beberapa waktu lalu.
Menurut dia, warga yang tinggal di bantaran sungai berada di kawasan dengan risiko bencana lebih tinggi dibanding permukiman lainnya. Untuk itu, kesiapsiagaan perlu diarahkan tidak hanya pada keselamatan pribadi, tetapi juga pada mereka yang paling rentan jadi korban.
Jati menegaskan, perlunya memastikan keselamatan para lanjut usia (lansia), anak-anak, serta penyandang disabilitas yang sering kali kesulitan bergerak cepat dalam kondisi darurat. Koordinasi antarwarga, terutama di tingkat RT, dinilai sangat penting untuk memastikan kelompok rentan mendapatkan pertolongan lebih awal.
“Jangan lupa perhatikan tetangga yang rentan. Mereka sering kali kesulitan bergerak cepat saat kondisi darurat,” lanjut Jati.
Dia meminta warga memperkuat struktur rumah, terutama yang menggunakan tiang atau fondasi kayu yang mudah tergerus air. Jati juga mengimbau penataan barang-barang penting agar mudah dievakuasi sewaktu-waktu.
Selain itu, jalur evakuasi keluarga harus dapat diakses dengan cepat. Sementara perlengkapan dasar seperti senter, pakaian kering, dan obat-obatan sederhana perlu dipersiapkan sejak dini. Hal-hal kecil seperti itu sering kali menentukan keselamatan ketika kondisi sungai tiba-tiba berubah. (ter/ens)












