Sakit kepala sebelah atau migrain adalah jenis sakit kepala yang ditandai dengan nyeri berdenyut hebat, biasanya hanya terjadi pada satu sisi kepala. Serangan migrain dapat berlangsung selama beberapa jam hingga berhari-hari dan sering kali disertai gejala tambahan.
Migrain lebih sering dialami oleh wanita daripada pria, hal ini karena faktor pemicu migrain diduga berkaitan dengan perubahan hormon seperti saat menstruasi, kehamilan atau menopause. Kondisi migrain umumnya muncul pertama kali saat remaja, kemudian akan lebih sering terjadi ketika memasuki usia 30 tahun.
Dikutip dari Halodoc, para ahli menemukan bahwa kondisi ini sering berkaitan dengan menurunnya kadar serotonin. Serotonin adalah salah satu zat kimia di otak, jika kadarnya menurun maka diduga akan memicu saraf trigeminal melepaskan zat tertentu pada meningen, sehingga menimbulkan rasa nyeri.Meski demikian, migrain juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti perubahan hormon pada wanita. Fluktuasi hormon terutama estrogen sering dikaitkan dengan serangan migrain. Hal ini didukung dengan banyaknya keluhan banyak wanita yang mengalami migrain ketika kadar estrogen mereka menurun,
Kondisi ini terjadi misalnya sebelum atau saat menstruasi, selama kehamilan atau saat memasuki menopause. Selain itu, pola makan turut memengaruhi risiko migrain karena kebiasaan mengonsumsi makanan olahan, makanan yang sangat asin, produk dengan pemanis tambahan, juga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya migrain.
SUMBER : JAWA.POS










