Isen MulangKalimantan Tengah

Dewan Perjuangkan Listrik untuk Warga Desa Cemantan

40
×

Dewan Perjuangkan Listrik untuk Warga Desa Cemantan

Sebarkan artikel ini
Noor Fazariah Kamayanti

PALANGKA RAYA – Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Tengah, Noor Fazariah Kamayanti menyuarakan, kebutuhan mendesak warga Desa Cemantan, Kecamatan Bahaur, Kabupaten Pulang Pisau, akan Alat Penyedia Daya Listrik Alternatif (APDAL). Aspirasi ini muncul setelah ia melaksanakan reses perorangan, di delapan titik di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau.

Dalam reses yang meliputi tiga kecamatan di Kapuas (Kapuas Timur, Kapuas Kuala, dan Selat) serta Kecamatan Bahaur di Pulang Pisau, Kamayanti menemukan, bahwa warga Cemantan masih mengandalkan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (Sehen), dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Sayangnya, bantuan ini hanya cukup untuk penerangan malam hari.

“Warga sangat membutuhkan listrik untuk aktivitas sehari-hari seperti menyalakan kulkas dan televisi. Mereka berharap, bisa dibantu melalui APDAL dengan daya sekitar 900 watt,” ucapnya, Jumat (14/11/2025).

Sebagai anggota DPRD Kalteng dari Daerah Pemilihan (Dapil) V Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau, Kamayanti menjelaskan, bahwa warga Cemantan harus mengeluarkan biaya hingga Rp15 ribu per hari atau sekitar Rp450 ribu per bulan, untuk mendapatkan listrik dari aki atau sumber daya sementara. Padahal, mayoritas dari 280 KK di desa tersebut berprofesi sebagai nelayan, dengan pendapatan yang tidak menentu.

“Pendapatan mereka sangat bergantung pada musim,” lugasnya.

Ia juga menyoroti, sulitnya akses menuju Desa Cemantan. Perjalanan menuju desa tersebut memakan waktu, hingga empat jam menggunakan kapal atau dua jam dengan speedboat, menyeberangi laut.

“Dari tengah laut saja, bukit-bukit di Pelaihari masih terlihat. Bisa dibayangkan betapa jauhnya. Kebutuhan bahan pokok pun harus dibawa dari Bahaur,” ungkapnya.

Selain masalah listrik, reses juga mencatat aspirasi terkait bantuan peternakan, ekonomi produktif, serta dukungan untuk rumah ibadah.

“Warga banyak mengusulkan bantuan di bidang peternakan, yang biasanya menjadi kewenangan Dinas TPHP. Dukungan untuk rumah ibadah juga tetap kami dorong sebagai prioritas,” jelasnya.

Kamayanti memastikan bahwa seluruh aspirasi ini akan diteruskan ke instansi teknis terkait untuk ditindaklanjuti. Namun, ia mengingatkan, bahwa realisasi beberapa program mungkin baru bisa dilakukan pada tahun 2027, mengingat anggaran tahun 2026 sudah dialokasikan.

“Kami sangat berharap, pemerintah dapat memprioritaskan daerah-daerah terpencil seperti Cemantan yang masih kesulitan listrik, ini adalah kebutuhan dasar masyarakat,” pungkasnya. (rdi/rdo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *